Sambutan Bupati Hery Melepas Kepergian Mgr Hubertus Leteng: Sederhana dan Diam Jalan Pemanusiaan Menuju Surga

- 3 Agustus 2022, 18:00 WIB
Misa Arwah Sebelum Pemakaman Mgr Hubertus Leteng
Misa Arwah Sebelum Pemakaman Mgr Hubertus Leteng /Labuan Bajo Terkini/HO-Prokopim Manggarai

LABUAN BAJO TERKINI- Duka cita yang sangat mendalam dirasakan oleh umat Katolik Keuskupan Ruteng.

Pada beberapa hari lalu, mantan Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng menghembuskan nafas terakhir dan berpulang menuju keabadian.

Semua umat berdukacita tak terkecuali Pemerintah Kabupaten Manggarai.

Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit menyampaikan sambutan haru dan penuh makna saat melepas pergi mantan orang nomor satu di keuskupan Ruteng itu.

Berikut sambutan lengkap Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit saat misa jelang pemakaman Mgr Hubertus Leteng di Gereja Katedral Ruteng, Rabu 3 Agustus 2022.

Baca Juga: Rekam Jejak dan Profil Mendiang Mgr. Hubertus Leteng Serta Kronologi Pengunduran Diri Sebagai Uskup

Sambutan Bupati Manggarai dalam Misa Pemakaman Mgr. Hubertus Leteng

KEPERGIAN Mgr. Hubertus Leteng yang mendadak adalah kritik bagi kami bahwa hidup ini sesungguhnya harus dijalani dengan SEDERHANA dan DIAM.

KRITIK PERTAMA: DIAM

DIAM-DIAM, ia pergi dalam sunyi, di hari minggu pagi, ketika kita-kita yang lain bersiap-siap ke gereja untuk memuliakan nama Tuhan. Memang ia sedikit gelisah pada jam 4 pagi, begitu yang saya dengar dari testimoni para frater Keuskupan Bandung, yang menjaganya malam itu. Tapi dua jam kemudian, kegelisahannya terhenti dan diganti dengan ketentraman Mori Keraeng Ema Pu’un Kuasa.

Betapa Tuhan memilihkan saat terbaik untuk memanggil kekasih-Nya, Mgr Hubertus Leteng. Saya tidak heran karena memang demikianlah Tuhan bertindak bagi hamba-Nya, yang DIAM.

Dia DIAM, karena tidak pernah terdengar nada protes dan mengeluh sedikitpun dari mulutnya.

Dari cerita teman-teman dan adik kelasnya di Kisol sampai Seminari Tinggi Ritapiret, mungkin bisa diperbanyak dengan kesaksian romo-romo di Pastoran Katolik Garut atau di Keuskupan Bandung, Mgr Huber ini seorang devosi kuat Bunda Maria. Sembahyang kontas Rosario tiap hari paling kurang lima peristiwa, dari dulu sejak thn 1974, dan saya yakin hingga kematiannya hari Minggu lalu.

Akhirnya saya paham! Diam-nya Mgr Huber adalah diam-nya Bunda Maria. Menyimpan segala sesuatu di dalam hati, tanpa banyak bertanya-tanya dan berkata-kata, sambil membingkai segala peristiwa hidupnya dalam kehendak Allah, Voluntas Dei dan mengolah semua itu menjadi energi jiwa.

Bagi saya,  diam-nya Mgr. Hubert bukan karena dia tidak mau omong tetapi sebuah sikap dasar yang sengaja dipilih. Dan itulah yang terjadi dalam perjumpaan saya secara pribadi meski singkat dengannya. Diam-nya adalah MENDENGARKAN dan MENYIMAK. Bicaranya terukur dan perlu-perlu saja. Maka diam-nya ini membuat saya dan siapapun yang berkontak dengannya, selalu merasa at home dan akrab.

Dengan DIAM-nya ini, akhirnya sedikit membantu saya memahami bagaimana dia mengelola beberapa kenyataan yang menurut kacamata saya sebagai orang awam, kontroversial.

Kehadirannya di Keuskupan Ruteng sebagai gembala agung dimulai dengan sorak-sorai gegap gempita sukacita, lagu dan tari. Langit-langit congkasae ikut bermadah dari Wae Mokel sampai Selat Sape.

Tak lama sesudahnya, tepatnya lima tahun lalu, dia harus pergi dari sini, dalam sunyi, sendiri. Ke tanah asing yang hanya dia yang tahu. Gemuruh kata dan suara sumbang tanpa pernah ia tantang. Badai mengguncang tanpa pernah ia mengelak. Dia menerima dalam DIAM.

Akhirnya memang karena DIAM-lah, semua itu diolahnya menjadi energi jiwa. Maka, semua kadar derita dan sakit yang dialami-nya dan takaran jenis kesengsaraan yang menimpanya, khalayak ramai tidak perlu mengetahui atau turut menghayatinya. Mgr Hubert bahagia di dalam anugerah kemuliaan yang diterimanya dalam rahasia.

Baca Juga: Aksi Protes Berakhir, Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Dukung Kenaikan Tiket Rp 3,75 Juta ke TNK

KRITIK KEDUA: SEDERHANA

Ini yang paling gamblang dan kasat mata. Sederhana. Bukan hanya apa yang ia kenakan yang rapi tapi seluruh gesture, bahasa tubuhnya adalah kesederhanaan. Tidak wah! Tidak megah! Jauh dari kesan mewah.

Bahasa yang teratur, sopan santun, senyumnya, gaya bicara yang membuat partner bicara serasa duduk sama rendah berdiri sama tinggi, yang memperlakukan lawan bicara sebagai saudara dan seluruh bahasa tubuhnya, semua itu adalah kesederhanaan.

Mengapa ia begitu sederhana? Dia seorang doktor teologi, hampir seluruh hidupnya dihabiskan di lembaga pendidikan, yang berarti dia berwatak ilmiah. Tapi mengapa ia sederhana? Akhirnya saya paham dari motto tahbisan uskupnya: "???????????????? ???????????????????? ???????????????????????? ????????????????????????????."

Memang begitulah. Menjadi saudara bagi sesama, lingkungan dan alam, membutuhkan sebuah kerendahan hati. Dan ini tampak pada Mgr Huber. Di awal-awal masa episkopalnya, dia giat menanam pohon dan menggalakkan pastoral ekologis, misa di Sirise, daerah pertambangan, dan sebagainya.

Maka bagi saya, komplitlah kesederhanaan Mgr Huber: lahiriah dan rohaniah!  Dan inilah ideal kehidupan seorang beriman. Dalam kesederhanaan, hidup manusia memang menjadi tua dan redup tapi mencintai dan berbagi adalah kewajiban pemanusiaan sepanjang-panjang perjalanannya.

Dalam kesederhanaan, yang terjadi ialah berpikirlah efisien. Janganlah menghabiskan tenaga dan waktu untuk  kesementaran, melainkan untuk keabadian. Janganlah pula menumpahkan profesionalisme untuk menggapai uang, harta, rumah besar, nama besar dan sebagainya, yang toh tidak akan menyertaimu selama-lamanya.

Maka kebahagiaan untuk seorang manusia sederhana ialah menjadi saudara yang merangkum sebanyak mungkin orang. Bahwa yang dimaksud keluarga bukanlah sebatas sanak famili dan koneksi, melainkan meluas ke sebanyak mungkin saudara-saudara sesama manusia.

Baca Juga: Festival Kopi Manggarai Jadi Ruang Perjumpaan Pencinta Kopi dan Pelaku Ekonomi

???????????????????? ???????????? ???????????????????? ???????? ???????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????????? ????????????????????????????????!

AKHIRNYA, apa yang tinggal? Bagi saya sebagai seorang beriman, dengan spirit SEDERHANA dan DIAM dalam hidup, maka apa yang selalu diyakini adalah:

???????????????????? ???????????? ???????????????????? ???????????????? ???????????????????? ???????????????????? ???????????????? ???????????????? ???????????????? ????????????????????. ???????????? ???????????????????? ???????????? ???????????????????????????? ???????????????????? ???????????????? ????????????????????

Dengan kata lain:

???????????????????????? ???????????????????? ???????????????????? ???????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????? ???????????????? ???????????????????? ???????????? ???????????????????????? ???????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ????????????????????

Frase yang saya sebutkan ini, telah saya ubah sedikit. Aslinya adalah ucapan dari Oscar Wilde, novelis dan penyair Irlandia, yang berkata: “???????????????????? ???????????????????? ???????????? ???? ????????????????, ???????????? ???????????????????? ???????????????????????? ???????????? ???? ????????????????????????.”

MAKA, dengan keyakinan yang sama dan dengan air mata terurai, kami  melepasmu pergi, MGR HUBERTUS LETENG. Tapi engkau tidak mati. Engkau abadi di hati kami. Untuk kasih-sayang-mu bagi tana dading Manggarai, saya mengucapkan: TERIMA KASIH BERLIMPAH!

Begitu indahnya JALAN HIDUP yang engkau tinggalkan, maka atas nama rakyat KABUPATEN MANGGARAI, yang adalah saudara dan saudarimu, saya memohon doamu agar kami dikuatkan untuk membuktikan bahwa sesungguhnya ???????????????????? ???????????????????????????????????? ???????????? ???????????????? adalah  ???????????????????? ???????????????????????????????????????????? menuju surga!

BAPA, SAUDARA, DAN USKUP KAMI MGR HUBERTUS LETENG
SAMPAI JUMPA DI TANAH KEABADIAN!

BUPATI MANGGARAI:

???????????????????????????????????????? ????. ???? ????????????????????

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x