Semangat ini, imbuhnya, menjadi bagian dari penyelenggaraan GPDRR 2022 yang dapat secara konkret untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan secara luas kepada masyarakat.
Di sisi lain, Indonesia memiliki modal sosial yang bisa dijadikan kisah berhasil dalam upaya-upaya pengurangan risiko bencana. Di Bali misalnya, banyak cerita sukses yang bisa diangkat sebagai kisah kepada komunitas internasional.
Baca Juga: 148,98 Juta Penduduk Indonesia Sudah Menerima Vaksinasi Lengkap
Raditya Jati mengingatkan kesadaran bersama sangat dibutuhkan untuk mewujudkan komitmen bersama dalam pengurangan risiko bencana.
Media bagian pentaheliks penanggulangan bencana memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan dan menggerakkan masyarakat dengan penjangkauan secara luas kepada masyarakat.
“Risiko adalah urusan bersama. Menghadapi risiko, kita memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan resiliensi bangsa,” tandas Raditya Jati.***