Butuh Nyali Besar! 2 Tradisi Adu Kejantanan di Flores Ini Menjadi Daya Tarik Bagi Wisatawan

- 8 Juni 2023, 12:57 WIB
Tinju Adat yang disebut Etu di Nagekeo
Tinju Adat yang disebut Etu di Nagekeo /Yanto Photowork

Para Pemain Caci/ Foto:Facebook @RysalNakar
Para Pemain Caci/ Foto:Facebook @RysalNakar

Jika kamu pernah berkunjung ke Manggarai tentu kamu pernah mendengar yang namanya pertunjukan Caci. Caci merupakan warisan leluhur masyarakat di Manggarai.

Di Pulau Flores, Caci hingga saat ini bisa disaksikan di 3 Kabupaten di Manggarai raya. Tradisi unik ini dalam praktiknya melibatkan dua orang pria yang dilengkapi dengan busana adat.

Kedua pria dalam permainan Caci mempunyai peran masing-masing. Jika satunya bertugas memukul atau mencambuk dengan Cambuk atau Cemeti yang disebut Larik maka yang satunya lagi bertugas menangkis dengan bekal tameng yang disebut Nggiling.

Dalam banyak pementasan Caci, tak jarang ada pemain yang cedera berupa luka karena terkena pukulan cambuk pada bagian tubuh tertentu.

Tak hanya cedera seperti luka, beberapa tahun lalu bahkan ada pemain yang harus meninggal dunia karena tidak lihai menepis cambuk hingga cambuk atau Larik menyasar ke bagian tubuh yang sensitif.

Baca Juga: Gendang dari Kulit Manusia ini Hanya Ada di Flores dan Masih Tersimpan Rapi, Begini Sejarahnya

2. Etu

Tradisi Etu di Nagekeo/Foto:Ide nusantara
Tradisi Etu di Nagekeo/Foto:Ide nusantara

Jika di Manggarai para pemain Caci dibekali dengan tameng atau Nggiling. Tradisi adu kejantanan di Kabupaten Nagekeo dan Ngada ini dilakukan tanpa pengamanan bagian tubuh.

Tradisi ini disebut Etu atau tinju adat. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh para pria di daerah itu.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x