Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto di Kota Padang Diwarnai Tengkar Argumen yang Diduga 'Penyusup'

- 22 Januari 2024, 22:44 WIB
Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto di Kota Padang Diwarnai Tengkar Argumen yang Diduga 'Penyusup'
Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto di Kota Padang Diwarnai Tengkar Argumen yang Diduga 'Penyusup' /

LABUAN BAJO TERKINI- Sejumlah komponen Pemuda dan Aktivis Mahasiswa menggelar Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto: Catatan Kelam Reformasi 98 dan Masa Depan Demokrasi Indonesia, Senin (22/01/2024) sore di Kafe Pagi Tepi Pantai, Kompleks Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Sumatera Barat.

Kegiatan bedah buku ini tidak berjalan mulus. Sekelompok pemuda diduga "penyusup" memprotes dan berkomentar agar kegiatan bedah buku tersebut diberhentikan karena bagian dari kampanye terselubung dan "kampanye hitam" yang merugikan pasangan calon (paslon) tertentu.

Sekelompok Pemuda tersebut berpandangan, kegiatan tersebut  bagian dari kampanye terselubung dan bagian dari "kampanye hitam" kepada paslon capres dan cawapres tertentu.

Baca Juga: PLN Sukses Bangun GI dan Transmisi Baru, Dukung Pengembangan KEK Palu, Sulawesi Tengah

Kegiatan yang diwarnai tengkar argumen dan perbedaan pandangan tersebut direspon dan ditantang oleh Penulis Buku Hitam Prabowo Subianto Azwar Furgudyama kepada sekelompok pemuda yang memprotes kegiatan tersebut.

Azwar Furgudyama Penulis Buku Hitam Prabowo Subianto menantang para pemrotes agar membantah keterlibatan Prabowo Subianto seperti terungkap dalam salinan surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Azwar Furgudyama yang juga putra asli kelahiran tanah minang tersebut dengan suara lantang menegaskan, saya menantang untuk pihak-pihak yang merasa dirugikan dari buku ini, agar membantah sejumlah data dan fakta terhadap keterlibatan Prabwo pada penculikan aktivis 98 dan dalang dibalik kerusahan Mei 98 di era orde baru.

Walaupun di protes oleh sekelompok orang agar kegiatan diskusi tersebut diberhentikan, namun panitia penyelenggara tetap melangsungkan kegiatan di maksud hingga selesai.

Azwar menantang, kegiatan diskusi ini bertujuan untuk memberitahukan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa dalam memilih pemimpin harus melihat rekam jejaknya.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x