Satgas Penanganan Covid-19: Positivity Rate Mingguan Indonesia Naik Tajam

- 25 Februari 2022, 08:35 WIB
Tangkapan layar - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, saat konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 sebagaimana diikuti secara daring melalui kanal YouTube @BNPB Indonesia.
Tangkapan layar - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, saat konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 sebagaimana diikuti secara daring melalui kanal YouTube @BNPB Indonesia. /Labuan Bajo Terkini/Marianus Susanto Edison

LABUAN BAJO TERKINI - Angka positivity rate mingguan Indonesia mengalami kenaikan tajam. Pada 20 Februari 2022, positivity rate bahkan tercatat mencapai 17,61 persen.

Angka positivity rate mingguan ini terhitung sangat tinggi jika dibandingkan dengan positivity rate mingguan pada akhir Januari lalu.

“Positivity rate mingguan per tanggal 20 Februari 2022 adalah 17,61 persen," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 sebagaimana diikuti secara daring melalui kanal YouTube @BNPB Indonesia, Kamis 24 Februari 2022.

"Ini meningkat cukup tajam dari positivity rate mingguan pada akhir Januari lalu, yang hanya berada pada kisaran 1 persen,” imbuhnya.

Baca Juga: Ini Penjelasan Pemerintah Soal Pencabutan Status Pandemi Covid-19 dan Masa Endemi

Sebelumnya, demikian Wiku Adisasmito, Indonesia sempat berhasil mempertahankan angka positivity rate di bawah 5 persen standar yang ditentukan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) selama 135 hari berturut-turut, terhitung sejak 17 September 2021 hingga 29 Januari 2022.

Indonesia bahkan sempat mencapai angka positivity rate terendah pada 12 Desember 2021, yakni 0,09 persen.

Namun, angka tersebut kini naik tajam, meski masih jauh lebih rendah dibandingkan pada masa gelombang varian Delta.

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Terus Meningkat, Bertambah 317 Orang

“Di masa gelombang Delta, positivity rate dapat bertahan di atas 20 persen dalam lima minggu berturut-turut. Bahkan kita juga pernah mencapai positivity rate mingguan tertinggi hingga 30,24 persen pada 18 Juli 2021,” beber Wiku Adisasmito.

Selanjutnya bila melihat jumlah orang yang dites Covid-19 per 20 Februari 2022, lebih dari dua juta orang sudah melakukan tes dalam sepekan.

Angka ini jauh lebih tinggi dibanding pada saat terjadinya gelombang Delta, yang hanya berkisar satu juta orang.

“Lebih jauh lagi, tes yang saat ini banyak dilakukan, masih didominasi untuk tujuan skrining. Terlihat dari tingginya proporsi antigen dibanding PCR. Sedangkan di masa gelombang Delta, proporsi testing cenderung berimbang,” urainya.

Baca Juga: Menkominfo Beberkan 10 Jenis Pekerjaan yang Paling Diminati Saat Ini

Wiku Adisasmito pun menekankan semua pihak harus tetap waspada, mengingat tren kenaikan pada positivity rate mingguan masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Hal itu memperlihatkan masih tingginya potensi penularan Covid-19 di dalam masyarakat atau transmisi lokal.

Begitu pula dengan para pelaku perjalanan yang didapati positif terinfeksi Covid-19 saat melalui proses skrining ataupun aktivitas, seperti mobilitas, yang banyak dilakukan masyarakat.

Hal ini memperlihatkan kesadaran akan protokol kesehatan di Indonesia masih terbilang rendah. Ia pun mengimbau pada semua pihak untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah