Gereja Katolik Hati Kudus Banda Aceh, Potret Toleransi di Bumi Serambi Mekah  

- 6 Maret 2021, 20:51 WIB
Potret Gereja Katolik Hati Kudus Banda Aceh/Alex Japalatu/Katolikana
Potret Gereja Katolik Hati Kudus Banda Aceh/Alex Japalatu/Katolikana /

 

LABUAN BAJO TERKINI­ – Provinsi Aceh yang dijuluki sebagai serambi mekah dan belakangan akrab dengan sebuatan bumi syariat ternyata memiliki kisah toleransi antarumat beragama yang telah terjalin berabad-abad.

Salah satu potret nyata toleransi kehidupan beragama itu nampak pada bangunan tua Gereja Katolik Hati Kudus yang berdiri kokoh ditengah kota Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh.

Gereja ini berdiri tak jauh dari Masjid Agung Banda Aceh yang merupakan bangunan yang menjadi Ikon kota tersebut.

 Baca Juga: Perumahan Biara Terbakar, 1 Biarawati Meninggal

Dihimpun LABUAN BAJO TERKINI dari berbagai sumber, Gereja yang bernaung dibawah keuskupan Agung Medan ini berdiri pada tahun 1946 silam dan tahun ini usianya memasuki 75 tahun.

Meski baru berdiri pada 1946, tidak berarti umat Katolik di daerah itu baru ada pada 1946. Jauh sebelumnya penganut Katolik telah ada dan hidup di Provinsi paling Barat di Indonesia itu.

 Baca Juga: 333 THL yang Dipecat Dapat Modal Usaha dari Pemda Matim 

Salah satu jejak keberadaan umat Katolik disana adalah catatan tentang dua orang biarawan yang terbunuh pada  1638. Keduanya merupakan biarawan dari Ordo OCD atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai Ordo Karmel tak berkasut.

Kedua biarawan yang terbunuh tersebut adalah Pastor Dionisius A. Nativite,OCD dan Bruder Redemptus A. Kruse,OCD. Keduanya dibunuh oleh Tentara Aceh saat Kerajaan Aceh dipimpin Sultan Iskandar Tani memimpin menggantikan Sultan Iskandar Muda.

Kedua biaraawan ini dibunuh karena tidak mau menyangkal iman mereka sebagai pengikut Kristus. Atas yang mereka alami, Gereja mengenang kedua biarawan ini sebagai Martir Indonesia.

 Baca Juga: Diduga Istri Teroris, Wanita Asal Kalbar Dipulangkan ke Kampung Asal

Meski tak ada data pasti terkait jumlah umat Katolik di Gereja tersebut, namun penyelenggaran ibadah di Gereja ini terus digelar, selama masa pandemi diketahui aktivitas di Gereja ditutup untuk mencegah penularan Covid-19.

 

 

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x