Hasil Lie Detector Putri Candrawati dan ART Susi Sama, Ini Penjelasan Mabes Polri

8 September 2022, 14:26 WIB
Hasil Lie Detector Putri Candrawati dan ART Susi Sama, Ini Penjelasan Mabes Polri /Tiktok @Revalipop/

LABUAN BAJO TERKINI- Polisi telah melakukan tes kebohongan menggunakan Lie Detector dengan metode Polygraph terhadap Putri Candrawati.

Istri Ferdy Sambo itu merupakan salah satu dari 5 tersangka kasus pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.

Putri Candrawati menjalani tes kebohongan pada Rabu  7 September 2022.

Baca Juga: Disebut Sebagai Simpanan Ferdy Sambo dan Mualaf, AKP Rita Yuliana Kini Tampil Berjilbab

Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, hasil Lie Detector terhadap Putri Candrawati dan saksi Susi yang merupakan Asisten Rumah Tangga keluarga Ferdy Sambo hasilnya sama.

Meski demikian, jenderal bintang dua itu tak menjelaskan menjelaskan secara detail hasil uji Lie Detector Putri Candrawati dan Susi.

"Hasilnya sama. Pro Justitia itu untuk kepentingan penyidik, artinya untuk penyidik saja. Kalau penyidik mau sampaikan saat persidangan sebagai alat bukti petunjuk atau keterangan ahli,"kata Irjen Dedi Prasetyo.

Lie Detector Tidak Akurat

Sebelumnya, Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi menjelaskan, penggunaan Lie Detector untuk menguji kejujuran bisa jadi tak ada gunanya.

Hal tersebut karena Lie Detector saat ini sudah banyak ditinggalkan di negara-negara maju.

Berbeda dengan keterangan polisi yang menyebut jika akurasi Lie Detector hanya 93 persen.

Baca Juga: Ferdy Sambo Terbukti Berbohong! Mantan Kabareskrim: Lie Detector Tidak Mempan dengan Mereka yang Biasa Bohong

Menurut Ito Sumardi, akurasi alat ini ada di kisaran 60 hingga 70 persen saja.

“Di negara-negara maju lie detector ini juga tidak terlalu dijadikan satu alat yang bisa digunakan, bisa mengecek apakah orang itu menyampaikan suatu keterangan secara akurat atau tidak, secara benar atau tidak," kata Ito Sumardi, Selasa 6 September 2022.

Ia juga menjelaskan,  penggunaan alat Lie Detector pada orang yang stres dan nervous biasanya tidak akan berhasil.

Selain itu, jika Lie Detector digunakan untuk menguji orang yang suka bohong maka hasilnya akan sia-sia.

“Demikian pula ada orang-orang yang memang sudah terbiasa (bohong) , biasanya residivis ya, ya itu dia mampu menghandle pertanyaan yang menjebak sehingga hasilnya itu menampilkan pola yang tidak menunjukkan kalau orang tersebut berbohong ya."tegasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler