Survei Indometer: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Bertahan, Golkar Merosot

15 Mei 2022, 20:09 WIB
Dari hasil survei Indometer, elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai Capres yang masih di papan bawah berpengaruh pada melorotnya elektabilitas Partai Golkar. /Instagram/@golkar.indonesia

LABUAN BAJO TERKINI - Lembaga Survei Indometer merilis hasil survei terbarunya, yang dilakukan pada 20 - 27 April 2022.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia dan dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling) ini, diketahui elektabilitas Partai Golkar cukup merosot.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer, Leonard SB, elektabilitas Partai Golkar bahkan merosot ke posisi lima besar dengan elektabilitas sebesar 5,6 persen.

"Golkar yang biasanya di peringkat tiga atau empat, kini melorot ke lima besar," paparnya, melalui keterangan tertulis, Minggu 15 Mei 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Serukan Hentikan Perang di Ukraina

Untuk peringkat pertama dan kedua, kata dia, masih dikuasai oleh partai pendukung pemerintah yakni PDIP dan Gerindra.

Dari survei Indometer, PDIP mendapatkan elektabilitas 18,4 persen. Adapun Partai Gerindra dengan elektabilitas 12,2 persen.

Kemudian di posisi ketiga ditempati oleh PKB dengan elektabilitas 8,1 persen, disusul Partai Demokrat di tempat keempat dengan elektabilitas 5,8 persen.

Baca Juga: Wabah Covid-19, Korea Utara Laporkan 21 Kematian Baru

Leonard menyebut, apabila dibandingkan dengan PDIP, Gerindra atau PKB, anjloknya elektabilitas Partai Golkar sebagai bagian dari koalisi pemerintah tentu menjadi perhatian.

Pasalnya, selama ini Partai Golkar selalu berada di pemerintahan dan setiap Pemilu menduduki peringkat pertama atau kedua.

Pada Pemilu 2019, Golkar tergeser ke peringkat ketiga, namun perolehan kursi di DPR terbanyak kedua.

"Turunnya elektabilitas Golkar berkorelasi dengan stagnannya Ketua Umum Airlangga Hartarto dalam bursa calon presiden," ujar Leonard.

Baca Juga: Masyarakat Adat Desak Bank Dunia Lanjutkan Pengembangan Geothermal Wae Sano

Selama ini, imbuhnya, bursa calon presiden (Capres) dikuasai oleh nama-nama seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo hingga Anies Baswedan. Sementara, elektabilitas Airlangga Hartarto masih tertinggal jauh di papan bawah.

Menurut dia, jika ingin tetap mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres, Partai Golkar harus menggandeng figur dengan elektabilitas tinggi, misalnya Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan.

Pilihan nama tersebut juga masih harus mempertimbangkan koalisi dengan partai-partai politik lain, mengingat adanya ketentuan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 20 persen.

Baca Juga: Menteri Pertanian: 6 Kabupaten Terjangkit Wabah PMK Pada Hewan

Di luar posisi lima besar, hasil lengkap survei elektabilitas partai politik yang dilakukan Indometer adalah PSI meraih elektabilitas 5,2 persen, PKS 4,7 persen dan NasDem 4,2 persen.

Selanjutnya PPP 2,5 persen, PAN 1,8 persen yang masih harus berjuang untuk bisa menembus parliamentary threshold (ambang batas parlemen) empat persen. Selain itu, ada juga partai baru yakni Partai Ummat 1,4 persen dan Gelora 1,2 persen.

Pada papan bawah temuan Indometer menunjukkan Perindo hanya meraih 0,8 persen; Partai Hanura 0,6 persen; PBB 0,4 persen; PKPI 0,3 persen; dan Berkarya 0,1 persen.

Adapun sisanya menyatakan tidak tahu/ tidak menjawab sebesar 25,8 persen.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler