MukaRakat Siap Hibur Pencinta Hip Hop di Labuan Bajo

- 20 Desember 2021, 16:12 WIB
Lipooz, salah satu personel grup hip hop MukaRakat.
Lipooz, salah satu personel grup hip hop MukaRakat. /Labuan Bajo Terkini/HO-MukaRakat

Kendati begitu, pencinta grup hip-hop ini tidak kalah banyak dengan rapper dari ibu kota. Salah satu lagu populer mereka adalah Rompes (Rombongan Pesta).

Lagu ini yang paling banyak ditonton di kanal YouTube 16 Bar Indonesia. Lagu yang sudah ditonton sebanyak 3,1 juta kali ini bisa dianggap sebagai ikon grup hip-hip MukaRakat sejak dirilis pada 4 April 2018. 

Dalam lagu ini, MukaRakat menceritakan bagaimana seharusnya minuman keras bisa menjadi sarana untuk 'mengikat' kebersamaan dalam sebuah pesta, bukan malah menjadi alasan untuk membuat kekacauan.

Baca Juga: NTT Krisis Petani Milenial, Ansy Lema: Semangat Poktan Bhinneka Membawa Harapan

Sejak awal, MukaRakat memang ingin membersihkan citra buruk dan stigma atas orang-orang Indonesia Timur yang kemudian diangkat dalam lagu-lagu hip-hop mereka.

"Rakat atau masyarakat adalah sebutan khas bagi perantau asal Indonesia Timur khususnya Nusa Tenggara Timur. Sering kalau ketemu sesama dari timur kan bilang wah ini 'masyarakat' kita. Atau sama-sama dari sana, disingkat jadi rakat," jelas Lipooz, tentang asal usul nama grup ini.

Sebutan ini sedikit berbau olokan atau bully. Namun untuk melawan stigma itu, Lipooz bersama sejumlah kawan mengambil nama MukaRakat sebagai nama grup hip hop.

Baca Juga: 86 Persen Kapal Wisata di Labuan Bajo Beroperasi Ilegal, Ini Rekomendasi KPK

Tentu saja tidak hanya nama, judul lagu dan syair-syair yang dibawakan berisi pesan-pesan perjuangan dan budaya Indonesia Timur. Lagu-lagu pun dibawakan dengan dialek dan lirik NTT.

Selain bahasa dan dialek, ada pesan moral untuk tidak melupakan kekhasan budaya. Dalam lagu Lempa Golo misalnya, bercerita tentang pemain Caci, pertunjukan khas Manggarai, NTT.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah