Mengenal Flu Singapura, Gejala dan Penanganan yang Tepat Menurut Dokter

2 April 2024, 23:07 WIB
Mengenal Flu Singapura, Gejala dan Penanganan yang Tepat Menurut Dokter /Ist

LABUAN BAJO TERKINI- Flu Singapura menjadi topik hangat di tanah air setelah penyakit ini terdeteksi di beberapa tempat di Indonesia. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal baik penyakit yang satu ini.

Seiring dengan merebaknya penyakit ini, banyak masyarakat yang tidak mendapatkan informasi penting seputar Flu Singapura. Tak sedikit juga kabar bohong atau hoaks yang menyebut jika flu ini menjangkit orang yang pernah ke Singapura.

Terkait hal ini, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Nina Dwi Putri, Sp.A (k) menjelaskan penyakit flu singapura tak berarti mengidap flu setelah pergi ke Singapura.

Baca Juga: Kekurangan Asupan Vitamin B12 Disebut Sebagai Pemicu Seseorang Cepat Lelah

“Orang suka bilang flu singapura. Tapi sebenarnya namanya 'hand foot and mouth disease'" kata Nina dalam diskusi daring bertajuk “Mengupas mitos dan fakta terkait Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD)" bersama Puskesmas Kramat Jati, Jakarta, Kamis lalu.

Dilansir dari Antara, Nina mengatakan, dulu kasus flu ini memang banyak terjadi di Singapura. “Kenapa disebut flu singapura? Karena dulu kasus ini banyak dari Singapura. (Namun) Nggak ada hubungannya dengan jalan- jalan ke Singapura," katanya.

Gejala Flu Singapura

Ia juga menjelaskan, gejala yang ditimbulkan juga bukan flu seperti infeksi saluran pernapasan. Nina menjelaskan, seseorang yang mengalami HFMD akan memiliki gejala timbul ruam di kulit khususnya area tangan, kaki dan mulut seperti namanya, yaitu HFMD.

Untuk membedakan ruam HFMD dengan cacar dapat dilihat dari lokasi ruam tersebut. Ruam cacar biasanya dominan berada di tubuh, sedangkan ruam HFMD umumnya dominan di telapak kaki dan tangan. Selain itu, ruam HFMD juga tak akan menimbulkan rasa gatal seperti ruam cacar.

Jika dibedakan dengan ruam Demam Berdarah Dengue (DBD), ruam HFMD biasanya timbul seperti jerawat. Sementara ruam DBD hanya kemerahan dan tidak timbul.

Kemudian, biasanya anak yang mengalami penyakit ini juga akan demam. Namun biasanya suhunya tak akan terlalu tinggi dan durasinya tidak terlalu lama.

Secara umum, HFMD harusnya ringan sehingga anak-anak yang mengidap penyakit tersebut biasanya bisa dirawat di rumah.

"Tapi ada juga laporan kasus yang bisa jadi berat. Jarang yang berat tapi kita harus 'aware' sebagai orang tua," katanya.

Baca Juga: Hasil Riset: Migrain Berkaitan Erat dengan Resiko Stroke Pada Orang Dewasa

Penanganan yang Tepat

Nina mengatakan, jika demam akibat Flu Singapura bertahan di atas 39 derajat selama lebih dari 48 jam berdasarkan panduan WHO, maka itu perlu diperiksa ke dokter.

Selanjutnya, jika anak mengalami penurunan kesadaran, kondisi tersebut juga perlu diwaspadai.

"Sebab, salah satu komplikasi HFMD adalah dapat menimbulkan infeksi di kepala misalnya seperti meningitis," katanya.

Orang tua juga perlu menjaga anak agar tetap terhidrasi. "Sebab seseorang yang mengalami HFMD juga umumnya akan kehilangan nafsu makan dan minum karena sariawan yang sangat banyak," pungkasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler