Terakhir pilar keamanan digital atau digital safety, mendapatkan skor paling rendah 3,10 atau sedikit di atas indeks sedang.
Pengukuran Indeks Literasi Digital 2021 ini dilakukan melalui survei tatap muka kepada 10 ribu responden dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia, pada Oktober 2021.
Baca Juga: Bupati Langkat Diduga Atur Pemenang Tender Hingga Minta Fee Proyek
Adapun karakteristik responden adalah pengguna internet berusia 13-70 tahun. Sementara metode yang digunakan adalah metode multistage random sampling.
Sementara itu Panel Ahli Katadata Insight Center (KIC), Mulya Amri, mengatakan bahwa secara keseluruhan Indeks Literasi Digital Indonesia memiliki skor skor 3,49 atau setara dengan posisi sedang dan mendekati baik.
Jika dibanding tahun sebelumnya, kata dia, pada kerangka indeks tahun 2021 terdapat perubahan dalam pengelompokan unsur pembentuk yang menyusun indeks.
“Ini adalah upaya untuk terus memastikan Indonesia memiliki alat ukur yang ajeg dan kini kita sudah punya roadmap atau peta jalan yang bisa dijadikan acuan baik dalam pengukuran maupun upaya peningkatan literasi,” ujar Mulya Amri.
Baca Juga: Puluhan Tahun Menahan Sakit Perut, Dokter Temukan Benda Tajam di Perut Perempuan ini
Dibandingkan dengan Indeks Literasi Digital 2020, ada peningkatan indeks sebesar 0,03 poin dari 2020 yang memiliki skor 3,46.
Perbaikan terjadi pada pilar digital culture dan digital skills, tapi ada penurunan pada pilar digital ethics dan digital safety. Pilar keamanan digital (digital safety) yang mendapat skor paling rendah perlu mendapat perhatian.