Baca Juga: Bukan Kolam Bebek Atau Kubangan Kerbau, Ini Beberapa Potret Jalan Rusak di NTT Saat Hujan
"Adapun alasannya, dunia pendidikan saat ini mengalami stagnansi dari sisi kualitas dengan kata lain sektor pendidikan Indonesia tidak sedang baik-baik saja setelah dilanda bencana pandemi Covid-19," ucapnya.
Dalam dunia pendidikan, anak-anak sekolah tak terkecuali terkena imbas yang menyebabkan ketertinggalan belajar atau learning lost.
“Sebagai upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran ini, maka kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI telah melakukan serangkaian upaya dalam seri kebijakan merdeka belajar. Salah satu upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran ini adalah dengan melaunching kurikulum merdeka,” lanjut Hasbi.
Baca Juga: Gempa Bumi Mag 6.2 Guncang Kabupaten Keerom Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Menurut Hasbi, kurikulum merdeka telah disusun dari jenjang Paud sampai dengan pendidikan menengah dengan harapan penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya kemudian peningkatan pendalaman materi-materi tertentu akan mampu mengejar ketertinggalan yang dialami sebagai akibat adanya hantaman pandemi Covid-19.
Ia berharap, implementasi kurikulum merdeka akan terus bergulir hingga di tahun 2024 mendatang.***