AEKI Segera Dibentuk di NTT, Hadir untuk Dukung Petani Kopi

- 3 November 2022, 16:27 WIB
Calon pengurus AEKI NTT saat menggelar konferensi pers di Labuan Bajo, Rabu (2/11) sore.
Calon pengurus AEKI NTT saat menggelar konferensi pers di Labuan Bajo, Rabu (2/11) sore. /Labuan Bajo Terkini/

 

Labuan Bajo Terkini - Asosiasi eksportir dan industri kopi Indonesia (AEKI) akan segera  dibentuk di Provinsi NTT.

Anggota Badan Pengurus Daerah (BPD) AEKI NTT pun akan dilantik pada Jumat, 4 November 2022, di Labuan Bajo.

Ketua panitia Pelantikan Pengurus BPD AEKI NTT, Alvredo Sebastianus Soi Puli, menjelaskan, pelantikan BPD AEKI NTT sendiri akan dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT, Yosef Nai Soi serta sejumlah eksportir yang tersebar di Indonesia.

Selain itu, pihaknya turut menghadirkan pihak pihak terkait yang akan berhubungan dengan kegiatan ekspor kopi NTT nantinya.

"Pak Wagup NTT sendiri sangat mendukung dengan kehadiran AEKI. Beliau akan akan hadir saat pelantikan pengurus AEKI NTT. Kita juga mengundang Dinas Kehutanan NTT dan Manggarai Barat. Ada juga beberapa senior kita yang telah bergerak di industri kopi. Dari pusat ada Bapak Abdul Latif pembina kami. Ketum kami eksportir besar di Indonesia, pihak perbankan, perbankan, bea cukai juga kita hadirkan," ungkap Alvredo saat menggelar konferensi pers di Labuan Bajo, Rabu (2/11) sore.

Baca Juga: SMART08, Wujud Komitmen SMAN 8 Poco Ranaka untuk Penguatan Literasi Peserta Didik

Ia mengatakan, momentum pelantikan pengurus AEKI bisa memberikan semangat baru untuk perkembangan kopi di NTT.

Selain pelantikan pengurus AEKI, lanjut dia, panitia juga menggelar kompetisi barista dan coaching kllinik.

"Barista yang yang menampilkan hasil terbaik akan mendapatkan hadiah," katanya.

Baca Juga: Debat Kandidat Caketum HIPMI Akan Digelar di Labuan Bajo, Upaya Membangkitkan Pariwisata Pasca Pandemi

Calon Ketua AEKI NTT, Handrianus Yovin Karwayu, mengatakan, AEKI NTT dibentuk untuk mendukung para petani kopi, agar lebih optimal dalam memproduksi kopi yang berkualitas. Sehingga bisa bernilai jual tinggi.

Berdasarkan Data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, kata dia, NTT masuk dalam 10 besar provinsi penghasil kopi di Indonesia. Rata-rata produksi Kopi NTT mencapai 24 ribu ton per tahun.

Namun, kondisi ini dirasakan belum memberikan dampak positif bagi petani Kopi di NTT.

"Sebagai penggerak usaha kopi, saya melihat 70 persen kopi kita belum diolah secara maksimal, sehingga masih dijual secara komersial dengan harga yang jauh di bawah pasar," ujar Yovin.

Baca Juga: Julie Laiskodat Fasilitasi Ivan Gunawan dan Top 9 Miss Grand International Kunjungi Labuan Bajo

Ia menjelaskan, harga biji kopi yang dijual murah iti dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya kualitas biji kopi yang tidak sesuai dengan standar ekspor yang berlaku.

Karena itu, ehadiran AEKI NTT yang merupakan Amasosiasi pengusaha kopi diharapkan mampu memberikan pendampingan, pelatihan serta mengakomodir hasil kopi petani di NTT. Sehingga, berdampak pada kesejahteraan para petani kopi di NTT.

Untuk sekarang, dikarenakan industri kopi di Indonesia mulai meningkat, sehingga AEKI bertransformasi bukan hanya eksportir, tetaapi industrinya. Industri itu artinya mulai dari petani hingga ke konsumen yang menjadi hilirnya.

"Ekosistemnya itu ekosistem kopi, kalau dulu AEKI sebatas trading, export dan import. Kalau sekarang AEKI itu masuk juga dalam industri, yang termasuk industri kopi adalah mulai dari kebun, petani, prosesnya, pasca panen, roasting, retail, hinggah ke konsumen," ujarnya.

Baca Juga: IFG Labuan Bajo Marathon 2022 Memacu Perekonomian Masyarakat hingga Melahirkan Bibit Muda Atletik NTT 

Dia serta calon pengurus lainnya, berkomitmen AEKI NTT mampu melahirkan kolaborasi yang apik dari semua pihak, sehingga upaya untuk memperkenalkan Kopi NTT ke khalayak luas bisa terwujud.

Selain  terkait kesejahteraan para petani kopi, hadirnya AEKI NTT juga bertujuan mengenalkan kopi dari setiap daerah di NTT yang belum dikenal secara luas seperti Kopi Timor, Alor, Lembata dan Sumba.

"Menurut saya, ini momen yang baik untuk bekerjavsama dan berkolaborasi. Kami punya misi, sesuai dengan hastag yaitu bangga kopi NTT. Kita ingin kopi NTT dikenal lebih luas lagi. Harusnya orang juga mengenal kopi dari Timor, Sumba Alor dan Lembata kita ingin mempublikasikan kopi dari NTT," ungkapnya.

Baca Juga: Taslim Dorong PMKRI Merauke Berperan Aktif Bangun Papua Selatan

Ia menambahkan, ekspor biji kopi NTT, khususnya Flores ke sejumlah negera seperti Amerika, Eropa, dan Asia, selama ini melalui Surabaya. .

Panjangnya alur distribusi ekspor biji kopi ini dinilai menjadi salah satu alasan harga kopi di tingkat petani kurang menjanjikan.

Baca Juga: MukaRakat Sukses Guncang Panggung Labuan Bajo Maritim Festival

Untuk itu, hal lain yang akan dilakukan AEKI NTT yakni untuk memastikan produk ekspor Kopi Flores yang dikirimkan melalui Surabaya dikenal sebagai Kopi asal Flores maupun NTT.

"Bagi kami pemain kopi, kita berkepentingan dengan buyer, kami sudah ekspor tapi kalau belum dicatat yang datang itu kopi dari tempat lain. Kita sebagai pemain kopi dirugikan sehinggah kami berkepentingan untuk itu. Ini sangat penting selama ini Pemda kita kurang paham. Asal barang ini apakah dicatat atau tidak. Kebanyakan ekspor kita lepas dari Flores, portnya di Surabaya, kemungkinan besar orang mencatat itu asal Surabaya bukan Flores," imbuhnya.

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x