Tingkatkan Kompetensi Guru, Dinas PKO Manggarai Barat Gelar Bimtek Kurikulum Merdeka

3 Juli 2023, 23:53 WIB
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PKO) Kabupaten Manggarai Barat menggelar bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi 332 kepala sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Manggarai Barat. /Tian-Tim IKP Kominfo Manggarai Barat /

 

LABUAN BAJO TERKINI- Guna meningkatkan kompetensi dan pemahaman pembelajaran kepada peserta didik, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PKO) Kabupaten Manggarai Barat menggelar bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi 332 kepala sekolah SD dan SMP se-Kabupaten Manggarai Barat.

Bimtek dilaksanakan selama 2 hari yaitu dari tanggal 3 sampai 4 Juli dan berlangsung di Aula D’Aj Hall SMAK Loyola Labuan Bajo.

"Maksud dari kegiatan ini yaitu sebagai tindak lanjut pemahaman terkait implementasi kurikulum merdeka,” kata Yohanes Hani selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai Barat, Senin (3/7/2023).

 

Baca Juga: Ada 4 Juta Pemilih, Ini 9 Kabupaten dengan DPT Tertinggi di NTT Untuk Pemilu 2024, Kota Kupang Urutan Kedua

Yohanes berharap, dengan bimtek mampu memberikan pemahaman dan pencerahan kepada para kepala sekolah dan para guru tentang implementasi kurikulum merdeka yang pada akhirnya berdampak pada kemajuan pendidikan khususnya di Manggarai Barat.

Sementara itu, Direktur Sekolah Dasar (SD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Muhammad Hasbi yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, bimtek IKM merupakan bagian dari kebijakan merdeka belajar yang telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim.

 

Baca Juga: Bukan Kolam Bebek Atau Kubangan Kerbau, Ini Beberapa Potret Jalan Rusak di NTT Saat Hujan

"Adapun alasannya, dunia pendidikan saat ini mengalami stagnansi dari sisi kualitas dengan kata lain sektor pendidikan Indonesia tidak sedang baik-baik saja setelah dilanda bencana pandemi Covid-19," ucapnya.

Dalam dunia pendidikan, anak-anak sekolah tak terkecuali terkena imbas yang menyebabkan ketertinggalan belajar atau learning lost.

“Sebagai upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran ini, maka kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI telah melakukan serangkaian upaya dalam seri kebijakan merdeka belajar. Salah satu upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran ini adalah dengan melaunching kurikulum merdeka,” lanjut Hasbi.

 

Baca Juga: Gempa Bumi Mag 6.2 Guncang Kabupaten Keerom Papua, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Menurut Hasbi, kurikulum merdeka telah disusun dari jenjang Paud sampai dengan pendidikan menengah dengan harapan penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya kemudian peningkatan pendalaman materi-materi tertentu akan mampu mengejar ketertinggalan yang dialami sebagai akibat adanya hantaman pandemi Covid-19.

Ia berharap, implementasi kurikulum merdeka akan terus bergulir hingga di tahun 2024 mendatang.***

Editor: Milano Jaban

Tags

Terkini

Terpopuler