Network
LABUAN BAJO TERKINI- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kelas II Nusa Tenggara Timur melaporkan, sebanyak 45 wilayah yang tersebar di 13 Kabupaten/Kota di NTT akan mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) ekstrem panjang.
Adapun HTH yang pada wilayah yang terdampak ini diprediksi akan terjadi selama kurang dari 60 hari.
"Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut dasarian I September 2023, di NTT pada umumnya mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari) dan 45 wilayah mengalami HTH dengan kategori ekstrem panjang," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Nusa Tenggara Timur (NTT) Rahmattulloh Adji, di Kupang, Senin, 11 September 2023.
Baca Juga: Sampaikan Tekad Perangi TPPO di NTT, Caleg DPR RI Emanuel Herdianto Bertemu Uskup Maumere
Rahmattulloh menjelaskan, wilayah yang paling banyak mengalami HTH ekstrem panjang paling banyak tersebar di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Adapun wilayah-wilayah yang mengalami HTH kategori ekstrem panjang terbanyak terjadi di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT yakni wilayah Manulai II, Staklin NTT, Bakunase, Oepoi, Mapoli, Fatubena, Stamar Tenau Kupang, Stamet El Tari, Sikumana dan Naioni.
Selanjutnya, wilayah yang terdampak HTH di Kabupaten Kupang yakni wilayah sekitar Sulamu, Batuliti, Oenesu, Naoibonat, Baumata, Oelnasi, Lelogama dan Oekabiti.
"Wilayah yang mengalami HTH kategori ekstrem panjang terbanyak ada di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang yakini mencapai 19 wilayah. Sisanya tersebar di 11 kabupaten lainnya di NTT,"ungkap Rahmattulloh.
Lebih jauh Dia menjelaskan, berdasarkan analisa curah hujan dasarian I September 2023, pada umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm).
Baca Juga: Peserta Pemilu 2024 Diperbolehkan Kampanye di Kampus, Ini Syaratnya Menurut Bawaslu
"Sementara berdasarkan peta prakiraan probalistik, peluang curah hujan dasarian II September 2023, wilayah NTT pada umumnya diprakirakan akan mengalami curah hujan 0-20 mm dengan peluang sebesar 91-100 persen," pungkasnya. ***
