Syuting Sinetron di Lokasi Pengungsian Menuai Kecaman

- 23 Desember 2021, 19:46 WIB
Syuting sinetron di lokasi pengungsian letusan Gunung Semeru.
Syuting sinetron di lokasi pengungsian letusan Gunung Semeru. /Labuan Bajo Terkini/Tangkap Layar Video

LABUAN BAJO TERKINI - Sebuah video beredar luas di media sosial mengenai adanya syuting sinetron yang dilakukan di lokasi pengungsian letusan Gunung Semeru.

Video tersebut pun pertama kali diketahui usai diunggah oleh akun seorang relawan di lokasi pengungsian Gunung Semeru.

Dalam video yang beredar, dua artis Indonesia tengah menjalani syuting sinetron salah satu stasiun televisi berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM).

Kedua artis tersebut diketahui bernama Leo Consul serta Rebecca Tamara. 

Baca Juga: Warga NTT Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem Akibat Sirkulasi Siklonik

Adanya syuting di lokasi pengungsian ini pun langsung menimbulkan banyak reaksi. Bahkan, tak sedikit relawan hingga netizen yang menyayangkan hal tersebut.

Bukan itu saja, ada pula seruan mengenai boikot terhadap sinetron TMTM yang beredar di media sosial.

Melalui akun Instagram @cakyo_saversemeru, terlihat adanya sebuah poster yang bertuliskan "Warga Lumajang Boikot Film TMTM (Terpaksa Menikahi Tuan Muda)". 

Poster boikot sinetron ini pun langsung menjadi perhatian banyak netizen lain di berbagai media sosial.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Dinobatkan sebagai Tokoh Jawara Digital

"Lumajang masih dalam suasana berkabung. Mayat saudara saudara kita yang terkubur material Semeru masih dalam harapan bisa ditemukan. Tim anda datang ke pengungsian hanya untuk shooting film, ditambah lagi aktor dan aktrisnya beradegan pelukan di depan anak-anak. Sungguh sangat menyakiti hati kami. #prayfor Lumajang," tulis keterangan dalam poster tersebut.

Tak hanya masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyayangkan syuting sinetron di lokasi pengungsian ini.

"Penggambilan video syuting sinetron di lokasi bencana maupun di pengungsian, apalagi pada saat masih berlakunya status tanggap darurat, tentu sangat disayangkan," kata Abdul Muhari, PhD, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, di Jakarta, Kamis 23 Desember 2021.

Baca Juga: Bupati Manggarai Barat Lantik Tiga Camat Menjadi Kepala Dinas

BNPB pun mengimbau berbagai pihak untuk menghormati dan berempati kepada masyarakat terdampak bencana.

"Jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang bukan prioritas pada saat tanggap darurat," tandas Abdul Muhari.

Menurut dia, prioritas kegiatan tanggap darurat adalah optimalisasi layanan kepada masyarakat terdampak, pemulihan kawasan terdampak bencana, dan penyiapan lokasi relokasi.

Baca Juga: Kejagung Ciduk Jaksa Nakal di Kejati NTT

BNPB mengharapkan situasi ini tidak lagi terjadi di masa depan. Selain itu, BNPB juga mengharapkan masyarakat lebih mengedepankan dukungan moril dan materil untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana.

"BNPB juga mengimbau warga untuk tidak melakukan wisata bencana, khususnya di wilayah yang terdampak langsung awan panas guguran pada 4 Desember lalu," ucapnya.

Hal ini semata-mata dilakukan agar kegiatan-kegiatan dalam fase tanggap darurat dapat berjalan dengan lancar, dan petugas di lapangan tidak terganggu oleh aktifitas lain di luar prioritas kegiatan tanggap darurat.***

Editor: Marianus Susanto Edison


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah