Ayah Jarang Terlibat Dalam Pengasuhan Anak? Ini Dampak yang Bisa Terjadi Menurut Psikolog

22 September 2023, 10:39 WIB
Ayah Jarang Terlibat Dalam Pengasuhan Anak? Ini Dampak yang Bisa Terjadi Menurut Psikolog dari UGM /Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- Dalam menerapkan pola asuh pada anak, keterlibatan orang tua tentu adalah hal mutlak yang harus terjadi. Pada banyak keluarga, tak jarang pola asuh dominan hanya dilakukan bunda atau ibu.

Keterlibatan orang tua lengkap dalam hal pola asuh ternyata memberi dampak yang baik ketimbang hanya salah satu dari kedua orang tua saja yang aktif.

Berikut ini akan dijelaskan pendapat psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Diana Setiyawati terkait persoalan yang terjadi jika ayah tidak proaktif dalam mengasuh si kecil.

Baca Juga: STOP Beri Hukuman Fisik ke si Kecil, Waspada dengan 4 Hal Buruk ini Terjadi Pada Anak

Tentang Fenomena Fatherless

Fatherless ini menjadi fenomena yang sudah diraskan bersama dimana peran ayah bisa dikatakan minim.

Pengasuhan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab ibu saja, tetapi juga dilakukan oleh ayah. Namun, yang banyak terjadi ayah tidak terlibat dalam pengasuhan.

Ini jadi fenomena yang cukup lazim, salah satunya karena pengaruh budaya. Faktor orang tua yang fly in fly out, terlalu sibuk, misal berapa hari sekali baru bisa pulang menjadikan secara teknis lebih sulit terlibat dalam pengasuhan.

Sementara saat sudah pulang tidak ada komitmen untuk mengganti hari-hari yang hilang. Ini disebabkan karena orang tua, dalam hal ini ayah, tidak mengerti bagaimana mengasuh anak yang baik.

Pentingnya Kehadiran Ayah Dalam Mengasuh Anak

Keterlibatan ayah dalam aktivitas bersama anak dapat menjadi kegiatan yang menstimulasi perkembangan kognitif.

Ada perbedaan gaya bicara antara ayah dan ibu, seperti ayah yang cenderung lebih mengarahkan, lebih singkat.

Bentuk komunikasi yang lebih kompleks dengan orang tua menuntut kemampuan bahasa yang lebih tinggi sehingga bisa menstimulasi perkembangan kognitif anak.

Selain itu, keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan mendorong kemampuan merencanakan, pengendalian diri, pemecahan masalah, dan atensi.

Relasi positif antara ayah dan anak akan membantu anak mengembangkan emosi yang matang.

Tak hanya itu, ayah yang memberikan dukungan emosi atau terlibat pengasuhan bisa mengurangi beban yang dimiliki ibu sehingga turut memengaruhi kualitas hubungan antara ibu dan anak.

Dalam perkembangan moral, ayah berperan penting dalam penanaman nilai individu karena sikap cenderung lebih tegas dan maskulin daripada ibu.

Diana menyebutkan banyak penelitian yang menunjukkan hilangnya peran ayah menyebabkan anak tidak memiliki moral yang baik dan terlibat dalam kenakalan remaja. Ayah memiliki peran dalam pembentukan identitas seksual anak.

Keterlibatan ayah memberikan gambaran mengenai perbedaan gender, terutama pada anak laki-laki ayah menjadi role model dalam menjalankan perannya sebagai laki-laki.

Sikap hangat dan positif ayah terhadap anak terutama laki-laki dapat membentuk maskulinitas. Banyak anak yang menjadi korban kekerasan seksual merupakan anak yang kehilangan figur ayah.

Baca Juga: Jangan Biarkan Si Kecil Diasuh Gawai, Antisipasi Beberapa Bahaya ini

Dampak Bagi Anak

Diana Setiyawati menjelaskan, beberapa persoalan yang bisa muncul karena kurangnya keterlibatan ayah dalam mengasuh anak antara lain:
- Hambatan dalam pembentukan identitas gender dan peran seksual,

- Penurunan performa akademis, kesulitan penyesuaian psikososial, kontrol diri rendah, dan self esteem rendah.

- Kurangnya keterlibatan ayah dapat menjadi faktor risiko munculnya psikopatologi pada anak. Salah satunya kecanduan terhadap zat ataupun aktivitas yang menimbulkan kesenangan seperti kecanduan gadget, game online, napza, rokok dan lainnya.

- Bisa juga memunculkan gangguan perilaku menyimpang, perilaku seksual dan gangguan mood serta bunuh diri.

Itulah beberapa dampak yang ditimbulkan jika ayah kurang terlibat dalam melakukan pengasuhan terhadap anak. ***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler