Direktur PT Flobamor Ungkap Alasan Terkait Tarif Naturalist Guide TNK

- 20 April 2023, 20:15 WIB
Wisatawan berpose di Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo.
Wisatawan berpose di Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo. /Istimewa/

 

LABUAN BAJO TERKINI- Tarif Naturalist Guide di kawasan TNK (Taman Nasional Komodo) telah ditetapkan dan mulai berlaku Sabtu (15/4/2023).

Adapun tarif Naturalist Guide yang ditetapkan oleh PT Flobamor mulai dari harga Rp 250.000 dan disesuaikan dengan aktivitas para wisatawan.

Dijelaskan Direktur PT Flobamor Abner Esau Runpah Ataupah bahwa, tarif tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan saat wisatawan membeli tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar.

 

Baca Juga: WVI Bersama Pemkab Manggarai Gelar Kegiatan O2SN di Kecamatan Cibal

"Jadi tarif untuk pemandu wisata ini berbeda dengan tarif masuk Taman Nasional Komodo. Ini tarif tambahan yang wajib dibeli juga oleh wisatawan bersamaan dengan saat membeli tiket masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar" jelasnya Kamis (20/4/2023).

Abner menyebutkan, tarif jasa penggunaan pemandu wisata (Naturalist Guide) merupakan tarif tambahan yang dikenakan kepada wisatawan yang akan berwisata di Loh Liang Pulau Komodo dan Trekking di Pulau Padar.

"Kalau untuk tarif masuk Taman Nasional Komodo itu sama seperti yang sebelumnya. Diberlakukan sesuai dengan yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Balai Taman Nasional Komodo, sedangkan yang ini tarif tambahan," tambahnya.

 

Baca Juga: PT WIKA Bersepakat Melunasi Utang Supplier Material Pembangunan Jalan Golo Mori

Adapun jasa Naturalist Guide ini, kata Abner sesuai dengan jenis jasa pemandu wisata yang ingin dipakai oleh wisatawan.

Respon Menteri Pariwisata

Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengakui menerima sejumlah laporan dari berbagai pihak, termasuk dari ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia).

"Sebagian informasi yang kami terima, paket ini sudah terjual tapi ternyata ada perbedaan harga, dan ini yang harus kita carikan solusinya," ucap Menparekraf dalam Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

 

Baca Juga: Polres Mabar Siap Amankan Idul Fitri Melalui Operasi Turangga 2023

Dengan demikian, pihaknya ingin keputusan ini segera disosialisasikan dengan baik kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo.

"Kita ingin pastikan jika kebijakan ini bisa tersosialisasi dengan baik, karena Mei adalah (bulan penyelenggaraan) KTT ASEAN, itu merupakan prioritas utama menjaga kondusifitas dari kegiatan pariwisata, juga keadaan masyarakat yang mendukung KTT ASEAN ini," ujarnya.

Ia juga meminta agar Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bisa memfasilitasi sosialisasi soal kebijakan baru tersebut.

"Kami memberikan satu fasilitasi agar badan otorita menjadi tempat untuk kita mengedukasi dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan baru, tentunya bisa diterima dalam bingkai pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," ucapnya.***

 

Editor: Milano Jaban


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x