BPOLBF Jembatani Pelaku UMKM ke Pasar yang Lebih Luas

18 Agustus 2023, 08:52 WIB
Foto udara momen tarian massal dalam Pelaksanaan Festival Golo Koe 2023 /HO BPOLBF

LABUAN BAJO TERKINI- Pelaksanaan Festival Golo Koe di yang berlangsung selama lima hari di Labuan Bajo telah sukses digelar. Festival bernuansa religi ini berlangsung pada 10 hingga 15 Agustus 2023 dan merupakan inisiasi Keuskupan Ruteng bersama Pemkab Manggarai Barat, Kemenparekraf serta BPOLBF.

Dalam pelaksanaannya Festival Golo Koe juga menjadi momentum bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka sehingga dikenal lebih luas di pacaran.

Diberitakan sebelumnya, pada Festival Golo Koe 2023 ini, ada sebanyak 152 UMKM dilibatkan, mereka diketahui berasal dari tiga Kabupaten di Manggarai Raya (Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur).

Baca Juga: 1500 Peserta Akan Hadir di Festival Golo Koe, Lebih dari 100 UMKM Dilibatkan

Untuk para pelaku UMKM di FKG 2023, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPO berkomitmen membuka akses pasar lebih luas bagi UMKM yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival Golo Koe Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Kita masukkan ke pasar Floratama yang akan membuka akses ke pasar lebih luas lagi," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat 11 Agustus 2023 lalu.

Shana mengatakan beberapa pelaku UMKM tersebut telah mengikuti pameran serupa sejak tahun lalu. Oleh karena itu BPOLBF kembali memastikan UMKM yang ada telah masuk dalam database.

"Kita lakukan pemetaan, mana yang sudah siap diajak lagi, mana yang masih butuh dukungan pengemasan atau pembukaan produk," ucap Shana.

Ia mengatakan BPOLBF siap memfasilitasi UMKM yang tersebar di tiga kabupaten yakni Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat serta menawarkan produk yang ada ke industri pariwisata baik hotel dan restoran.

Lebih lanjut BPOLBF melakukan pemetaan kategori produk binaan paroki-paroki di Keuskupan Ruteng; apakah masuk dalam kategori pariwisata dan ekonomi kreatif atau bukan.

Lalu BPOLBF melihat kemampuan kapasitas produksi dari tiap pelaku usaha untuk lokal, regional, atau siap ekspor.

Pihaknya pun memiliki formulir untuk mengecek jenis perizinan apa yang telah terpenuhi oleh masing-masing produk yang ada.

Shana menyatakan kesiapan BPOLBF untuk mendukung pengembangan UMKM dimulai dari akses pasar, tata kelola usaha, termasuk keterlibatan UMKM dalam program inkubasi yang ada.

Baca Juga: 7 Persoalan Tapal Batas Antara Kabupaten di Diselesaikan Pemprov NTT Selama 5 Tahun Terakhir

BPOLBF mendorong pelaku UMKM dengan berbagai program yang ada untuk menyesuaikan standar produk dengan standar pasar.

"Kita ingin mendorong UMKM di seluruh paroki agar bisa naik kelas, pasar lebih luas, sehingga meski berada di pelosok tapi bisa merasakan pariwisata Labuan Bajo," katanya optimis.

Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan festival lima hari itu menjadi momen baik untuk meningkatkan usaha pelaku ekonomi kreatif di tiga kabupaten tersebut.

Jika perhelatan serupa dilakukan lebih dari dua kali dalam setahun, ia menilai adanya peningkatan ekonomi dari umat-umat di paroki.

"Kalau kualitas terjaga saya kira UMKM adalah kekuatan utama untuk mendongkrak ekonomi yang ada di tiga kabupaten ini,"pungkasnya.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler