Network
LABUAN BAJO TERKINI- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menegaskan, pihaknya tidak menyembunyikan data terkait banjir.
Hal tersebut disampaikan Riza menjawab tudingan pemprov DKI tidak mengunggah semua data soal banjir musiman maupun tahunan.
"Jadi, yang pasti teman-teman bisa melihat ini datanya sudah ada terkait dengan banjir Jakarta dalam angka. Ini data yang ditampilkan data yang banjir besar (lima tahunan) yang hujan ekstrem dan semuanya tersimpan dengan jelas," kata Riza di Jakarta, Senin malam.
Baca Juga: Relaksasi Pajak Kendaraan Diyakini Menggerakan Perekonomian
Politisi Gerindera itu melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta sendiri mengunggah data banjir besar yang terjadi di Jakarta mulai dari 2002, 2007, 2013, 2015, 2020, hingga 2021.
"Kalau dilihat angka-angka di dalamnya, cukup signifikan penurunannya," ucapnya.
Dalam data tersebut, kata Riza, pada tahun 2002 luas area yang tergenang adalah 168 km persegi, banjir pada tahun 2007 luas area 455 km persegi, banjir pada tahun 2013 luas area 240 km persegi, 2015 luas area 281 km persegi, 2020 luas area 56 km persegi, dan 2021 hanya 4 km persegi.
Baca Juga: Kalbar jadi Daerah dengan Kasus Kahutla Terbanyak 2021
Untuk lokasi pengungsian, Riza menyebutkan dari 1.250 titik pengungsian, pada tahun 2013 ada 409 titik pengungsian, pada tahun 2020 ada 269 titik pengungsian, dan 2021 ada 44 titik pengungsian.
"Untuk korban meninggal dari 2002 ada 33 korban meninggal, 2007 ada 48 korban meninggal, 2013 ada 40 korbang meninggal, 2015 ada lima orang meninggal, 2020 ada 19 orang korban meninggal, 2021 ada lima orang meninggal,"paparnya.
Baca Juga: Membangun 'Mbaru Gendang' Untuk Kelestarian Budaya
Untuk waktu surut, tutur Riza, berturut-turut adalah 6 hari (2002), 10 hari (2007), 7 hari (2013), 7 hari (2015), 4 hari (2020), dan 1 hari (2021).
"Ini sudah jelas semua, tidak ada yang disembunyikan," tutur Riza.
