Jangan Asal Klik Atau Unduh, Ini 5 Tips Menghindari Chat Penipuan Saat Belanja Online

- 8 April 2024, 11:16 WIB
Foto ilustrasi. Jangan Asal Klik Atau Unduh, Ini 5 Tips Menghindari Chat Penipuan Saat Belanja Online
Foto ilustrasi. Jangan Asal Klik Atau Unduh, Ini 5 Tips Menghindari Chat Penipuan Saat Belanja Online /Pixabay/Marie/

LABUAN BAJO TERKINI- Berbelanja online melalui begitu banyak platform e-commerce telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat di tengah kemajuan teknologi digital.

Namun tak jarang banyak kasus penipuan saat belanja online dilakukan oknum tak bertanggungjawab yang membuat konsumen menjadi resah.

Jelang Lebaran, biasanya animo konsumen untuk berbelanja online pasti meningkat, namun sebelum berbelanja sangat dianjurkan untuk melihat beberapa tips berikut agar tidak menjadi korban penipuan.

Baca Juga: Jasa Penitipan Hewan Peliharaan Banjir Orderan Jelang Libur Lebaran

5 Tips Menghindari Penipuan Chat Penipuan

Blibli melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, dalam penipuan melalui chat pesan instan yang lazim disebut sniffing, penipu yang menyamar menjadi kurir mengirimkan pesan singkat yang ditulis sebagai resi dengan berkas berformat APK.

Sekilas berkas yang dikirim melalui chat tersebut meyakinkan karena pratinjau seringkali memuat logo perusahaan logistik untuk mengecoh korban.

Namun, jika berkas diunduh atau diklik, maka malware akan terpasang di ponsel sehingga penipu bisa meretas data-data penting, termasuk akun dompet digital dan rekening bank.

Blibli kemudian membagikan lima cara berikut untuk menghindari chat penipuan saat menggunakan platform belanja online menjelang Lebaran.

1. Tidak Masa Bodoh

Pengguna gawai terkadang merasa paham modus penipuan yang populer sehingga lupa bahwa praktik kriminal online bisa berkembang seiring dengan perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, pengguna gawai perlu mencari tahu secara berkala modus penipuan online dan bagaimana cara menghindarinya. Bagikan juga informasi tersebut kepada orang-orang terdekat supaya mereka juga terhindar dari risiko penipuan online.

2. Tidak Asal Klik Atau Unduh

Penjahat siber sengaja mengirim berkas atau tautan dengan harapan korban mengklik atau mengunduhnya. Jika menerima pesan dari nomor tidak dikenal, maka sebaiknya jangan mengklik atau mengunduh berkas yang diberikan.

Jika sudah terlanjur mengeklik atau mengunduh APK dan merasa tidak aman, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menyetel ulang ponsel ke factory reset atau setelan pabrik dengan risiko kehilangan seluruh data yang disimpan di ponsel, termasuk foto.

Baca Juga: Ternyata ini Perbedaan Antara Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar Menurut Pakar

3. Ganti Sandi Secara berkala

Mengganti password atau kata sandi secara berkala adalah salah satu langkah pencegahan yang masih dianggap jitu, meski terkadang dinilai merepotkan.

Untuk memperkuat keamanan data pribadi, jangan gunakan kombinasi yang mudah ditebak. Sangat tidak disarankan menggunakan tanggal lahir sebagai kata sandi.

4. Perhatikan izin akses aplikasi

Saat hendak memasang aplikasi, terutama yang dikirim melalui chat, cek izin akses yang akan diambil aplikasi tersebut untuk memastikan keamanannya. Jika muncul peringatan keamanan, sebaiknya hentikan memasang aplikasi.

5. Lapor ke Otoritas

Jika menerima berkas atau tautan yang mencurigakan, pengguna bisa melaporkan ke otoritas, yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui situs Aduan Nomor.

Jika aktivitas mencurigakan ditemukan di aplikasi belanja, maka sebaiknya segera menghubungi layanan pelanggan dari penyedia layanan belanja.***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah