Pada kesempatan itu, Mgr Siprianus Hormat juga menyampaikan, Keuskupan Ruteng saat ini terus memperkuat konsep Pariwisata Holistik yang berpartisipasi, berbudaya, dan berkelanjutan dengan menyelenggarakan Festival Golo Koe Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT mulai 8 Agustus hingga 15 Agustus 2022.
"Pariwisata sejatinya harus berpartisipasi, artinya dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Pariwisata mesti libatkan masyarakat lokal dan sejahterakan kehidupan kita," kata Uskup Sipri
Baca Juga: Kemenpar Melalui BPOLBF Gelar Diskusi Bersama Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Bahas Kenaikan Tiket
Pariwisata Holistik yang berarti berpartisipasi, berbudaya, dan berkelanjutan merupakan konsep pariwisata yang diusung oleh Keuskupan Ruteng untuk membuka akses yang luas dari manfaat pariwisata kepada masyarakat.
Festival Golo Koe Labuan Bajo digagas oleh Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores.
Uskup Sipri menyebut wajah Labuan Bajo yang dikumandangkan oleh Presiden RI Joko Widodo tidak hanya sekadar pada sarana-prasarana dan fasilitas pariwisata, melainkan pula kesadaran untuk berbagi tanpa pamrih dalam membangun wilayah Manggarai Raya Flores ini.