MukaRakat Siap Hibur Pencinta Hip Hop di Labuan Bajo

20 Desember 2021, 16:12 WIB
Lipooz, salah satu personel grup hip hop MukaRakat. /Labuan Bajo Terkini/HO-MukaRakat

LABUAN BAJO TERKINI - MukaRakat akan menghibur pencinta hip hop di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 23 Desember 2021 malam.

Grup hip hop yang selalu menyuarakan pesan budaya dari Indonesia Timur itu dijadwalkan akan menggelar konser di salah satu club malam, di destinasi wisata super premium itu.

"Iya, kita ada jadwal manggung di Labuan Bajo tanggal 23 Desember," kata Lipooz, salah satu personel MukaRakat, saat dikonfirmasi Labuan Bajo Terkini, Senin 20 Desember 2021.

Baca Juga: Mengenang Mendiang Frans Lebu Raya, 15 Tahun Pimpin NTT Namun Gagal ke Senayan

Disinggung lagu-lagu yang akan dibawakan dalam konser bertajuk 'Satu Nafas Satu Rakat' itu, Lipooz menyebut salah satunya Rompes.

"Kemungkinan kita tampil sekitar 30 menit, dan membawakan 5-6 lagu. Salah satunya Rompes, lagu kami yang paling populer," tutur rapper bernama lengkap Philipus RI Ngadut, ini.

Adapun personil MukaRakat yang akan tampil dalam konser di Labuan Bajo, antara lain Lipooz, Achy, DFlow, Lil Q dan DJ Geramar.

"Khusus Lil Q merupakan personil lama MukaRakat yang sudah domisili di Labuan Bajo," jelas alumni SMA Negeri 1 Ruteng ini.

Baca Juga: Kecelakaan Hebat Hingga Lumpuh, Selebgram Laura Anna Meninggal Dunia

MukaRakat merupakan grup hip-hop tradisional yang beranggotakan beberapa pemuda berdarah NTT. Kekhasan lagu-lagu MukaRakat adalah pemakaian dialek Indonesia Timur dalam setiap liriknya.

Kendati begitu, pencinta grup hip-hop ini tidak kalah banyak dengan rapper dari ibu kota. Salah satu lagu populer mereka adalah Rompes (Rombongan Pesta).

Lagu ini yang paling banyak ditonton di kanal YouTube 16 Bar Indonesia. Lagu yang sudah ditonton sebanyak 3,1 juta kali ini bisa dianggap sebagai ikon grup hip-hip MukaRakat sejak dirilis pada 4 April 2018. 

Dalam lagu ini, MukaRakat menceritakan bagaimana seharusnya minuman keras bisa menjadi sarana untuk 'mengikat' kebersamaan dalam sebuah pesta, bukan malah menjadi alasan untuk membuat kekacauan.

Baca Juga: NTT Krisis Petani Milenial, Ansy Lema: Semangat Poktan Bhinneka Membawa Harapan

Sejak awal, MukaRakat memang ingin membersihkan citra buruk dan stigma atas orang-orang Indonesia Timur yang kemudian diangkat dalam lagu-lagu hip-hop mereka.

"Rakat atau masyarakat adalah sebutan khas bagi perantau asal Indonesia Timur khususnya Nusa Tenggara Timur. Sering kalau ketemu sesama dari timur kan bilang wah ini 'masyarakat' kita. Atau sama-sama dari sana, disingkat jadi rakat," jelas Lipooz, tentang asal usul nama grup ini.

Sebutan ini sedikit berbau olokan atau bully. Namun untuk melawan stigma itu, Lipooz bersama sejumlah kawan mengambil nama MukaRakat sebagai nama grup hip hop.

Baca Juga: 86 Persen Kapal Wisata di Labuan Bajo Beroperasi Ilegal, Ini Rekomendasi KPK

Tentu saja tidak hanya nama, judul lagu dan syair-syair yang dibawakan berisi pesan-pesan perjuangan dan budaya Indonesia Timur. Lagu-lagu pun dibawakan dengan dialek dan lirik NTT.

Selain bahasa dan dialek, ada pesan moral untuk tidak melupakan kekhasan budaya. Dalam lagu Lempa Golo misalnya, bercerita tentang pemain Caci, pertunjukan khas Manggarai, NTT.

Melalui lagu ini, dikisahkan bagaimana para pemain Caci melintasi kampung-kampung, bukit dan sungai untuk bertemu lawan dan saling adu dalam permainan Caci.

Dalam artian lebih luas, Lempa Golo ingin mengangkat bagaimana para perantau dari Timur melintasi samudera untuk merantau dan menaklukan tantangan hidup.

Baca Juga: Baru Dua Bulan Diresmikan Presiden Jokowi, Proyek KSPN Senilai Rp24 M di Labuan Bajo Mulai Rusak

Garapan aransemen MukaRakat juga memadukan antara bunyi-bunyi tradisional khas NTT dengan musik modern bergaya hip hop.

"Bunyi khas Timur kami blend dengan modern hip hop. Sebab hip hop kan ada di semua genre musik lain. Kalau dengan irama hip hop banyak yang suka, tapi kami tidak lupa memasukan unsur budaya," tandas Lipooz.

Dalam perjalanannya, MukaRakat mengalami pasang surut jumlah personil. Awalnya terdiri dari 8 orang eks personil Ruteng Clan, sebuah komunitas asal Ruteng, Manggarai.

"Kebetulan ketemu lagi di Bali, akhirnya kita hidupkan lagi tapi dengan wajah baru yaitu MukaRakat," pungkas Lipooz.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler