Dari program kemitraan dan bantuan CSR, lanjut Nyoman Parta, tentu banyak program penguatan UMKM dapat dijalankan, bahkan dalam prosesnya mendapatkan pendampingan.
"Misalnya bagaimana produk harus SNI (Standar Nasional Indonesia), produk yang harus memiliki NIE (Nomor Izin Edar), hingga bantuan akses modal tanpa anggunan," ujar Nyoman Parta.
Baca Juga: Kalahkan Said Aqil Siradj, Yahya Cholil Staquf Terpilih Sebagai Ketua Umum PBNU
Hal tersebut dilakukan wakil rakyat asal Guwang, Sukawati, Gianyar itu sebagai bentuk keseriusan memaksimalkan potensi UMKM agar semakin berdaya saing.
"Sejatinya, UMKM memiliki potensi yang sangat luar biasa dengan pasar yang besar. Dan dengan perkembangan digitalisasi, maka kita bisa jualan 24 jam tak terbatas jarak dan waktu," ujar Nyoman Parta.
Sementara I Wayan Gede Andy Wirawan, selaku Pengelola Rumah BUMN Denpasar, yang tampil sebagai narasumber dalam sosialisasi tersebut menjelaskan, hadirnya Rumah BUMN dapat menjembatani dan memfasilitasi mereka yang membutuhkan konsultasi usaha dari berbagai bidang.
"Misalnya saja ada yang ingin mendalami tentang pajak perusahaan, manajemen keuangan perusahaan, digital marketing, dan lainnya, sangat bisa difasilitasi," ucapnya.
Baca Juga: Kemenkumham Bali: 20 Permohonan WNA Menjadi WNI Selama Lima Tahun Terakhir, 13 Orang Telah Disetujui
"Bisa langsung hadir ke Rumah BUMN ataupun bisa juga dilakukan pendampingan atau konsultasi online lewat zoom yang dijadwalkan sesuai tema," imbuh Andy Wirawan.
Pihaknya sangat terbuka dengan ruang kolaborasi UMKM. Bahkan Rumah BUMN akan sangat senang jika ada anak-anak muda yang ikut bergabung.