Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022, Maria Dikandung Tanpa Noda

13 Agustus 2022, 20:55 WIB
Bunda Maria /PixaBay/

LABUAN BAJO TERKINI- Sobat Yesus Mari simak Renungan Harian Katolik dan Bacaan Injil edisi Minggu 14 Agustus 2022 berikut ini.

Pada hari Minggu ini kita mengenang Santa Perawan Maria yang diangkat ke Surga.

Mari simak selengkapnya Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022 berikut ini.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022, Peringatan Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga

Injil: Lukas 1:39-56


"Maria Mengunjungi Elisabet"

Pada hari-hari itu, Maria bersiap-siap untuk segera pergi ke daerah pegunungan, ke suatu kota di Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Ketika Elisabet mendengar salam dari Maria, anak di dalam kandungannya melompat dan Elisabet dipenuhi Roh Kudus.

Kemudian Elisabet berseru dengan suara keras, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan, dan diberkatilah buah kandunganmu.

Siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang kepadaku? Sungguh, ketika suara salammu sampai ke telingaku, anak dalam kandunganku melompat karena sukacita.

Berbahagialah dia yang percaya bahwa apa yang dikatakan Tuhan kepadanya akan digenapi.”

Pujian Maria untuk Allah

Lalu, berkatalah Maria, “Jiwaku memuliakan Allah,  dan rohku bersukacita di dalam Allah, Juru Selamatku. Sebab, Allah telah memperhitungkan hamba-Nya yang hina ini. Dengarlah, mulai sekarang dan seterusnya, seluruh generasi akan menyebutku berbahagia.

Karena Ia Yang Mahakuasa telah melakukan hal-hal yang besar kepadaku, dan kuduslah nama-Nya. Rahmat-Nya diberikan dari generasi ke generasi, kepada orang-orang yang takut akan Dia.

Ia telah menunjukkan kuasa-Nya dengan tangan-Nya. Ia mencerai-beraikan orang-orang yang sombong dalam pikiran hatinya.

Ia menurunkan para penguasa dari takhta mereka, dan meninggikan orang-orang yang rendah hati.  Ia telah mengenyangkan orang yang lapar dengan kebaikan, tetapi mengusir orang kaya pergi dengan tangan kosong.

Allah telah memberikan pertolongan kepada Israel, hamba-Nya, karena mengingat rahmat-Nya,  sebagaimana yang telah Ia katakan kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

Dan, Maria tinggal bersama Elisabet kira-kira tiga bulan lamanya, lalu ia pulang ke rumahnya.


Demikianlah Sabda Tuhan.

Baca Juga: Meyakini Istri Sebagai Yesus yang Datang Kedua Kali, Aliran Kepercayaan Ini Punya Pengikut di Manggarai

Renungan


Berikut ini Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022.

Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga, berdasarkan Tradisi Suci yang sudah diimani oleh Gereja sejak lama, namun baru ditetapkan menjadi Dogma melalui pengajaran Bapa Paus Pius XII tanggal 1 November 1950, yang berjudul Munificentimtissimus Deus.

Doktrin ini berhubungan dengan Dogma Immaculate Conception atau Maria dikandung tanpa noda, yang diajarkan oleh Bapa Paus Pius IX, 8 Desember 1854.

Umat Kristen non- Katolik banyak yang mempertanyakan hal ini, dan berpikir bahwa Gereja Katolik ‘menciptakan’ Dogma yang tidak berdasarkan Kitab Suci. Sebab bagi mereka sumber Wahyu Ilahi hanyalah Kitab Suci.

Namun bagi orang Katolik, Wahyu Ilahi juga diperoleh dari Tradisi Suci yang telah berakar dan tumbuh di dalam Gereja Katolik,di mana Tradisi Suci ini tidak terpisahkan dari Kitab Suci.

Maka hal Bunda Maria diangkat ke Surga juga memiliki dasar Kitab Suci, walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit. Jadi jika Gereja Katolik mengumumkan suatu doktrin, itu sebenarnya hanya mengumumkan apa yang sudah lama diimani oleh Gereja, dan bukannya sesuatu yang baru tiba-tiba ditambahkan.

Dengan pengertian yang sama maka Dogma Maria dikandung tanpa noda dan Dogma Maria diangkat ke surga merupakan pengajaran yang telah lama ada dan diimani oleh Gereja, yang nyata ada dalam tulisan para Bapa Gereja.

 "Dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (MD 44)

Pada saat Paus Pius XII mengumumkan Dogma ini, ia menggunakan wewenangnya sebagai Magisterium, dan ia bertindak atas nama Kristus untuk mengajar umatnya.

Perlu kita ketahui bahwa Bunda Maria ‘diangkat’ ke surga, dan bukan ‘naik’ ke surga. ‘Diangkat’ berarti bukan karena kekuatannya sendiri melainkan diangkat oleh kuasa Allah, sedangkan Yesus ‘naik’ ke surga oleh kekuatan-Nya sendiri.***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler