Mengenal Sosok Romo Coky Ranta, Imam Katolik Pertama Asal Mabar, NTT yang Lolos Seleksi SIPSS Polri

13 Maret 2024, 14:43 WIB
Mengenal Romo Coky Ranta, Imam Katolik Pertama Asal Mabar, NTT yang Lolos Seleksi SIPSS Polri /Dok Pribadi Romo Coky

LABUAN BAJO TERKINI- Pertama dalam sejarah,  seorang rohaniwan Katolik atau pastor asal Manggarai Barat, Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur lolos dalam seleksi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Ia adalah RD Oktovianus Pelagian Ranta, Pr atau Romo Coky Ranta. Ia dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti pendidikan menjadi anggota Polri melalui jalur Seleksi Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 2024.

Ia satu-satunya Imam Katolik yang dinyatakan lolos dan merupakan peserta seleksi SIPSS utusan dari Polres Manggarai Barat. Romo Coky saat ini telah berusia 28 tahun dan merupakan  lulusan sarjana filsafat Seminari Tinggi Ritapiret  tahun 2023 lalu.

Baca Juga: RD Hironimus Pakaenoni Terpilih Jadi Uskup Agung Kupang yang Baru, Berikut Profil Lengkapnya

Romo Coky Ranta resmi dihabiskan menjadi imam Katolik keuskupan Ruteng pada 16 Oktober 2023 lalu oleh Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat.

Anak Seorang Guru yang Dikenal Ulet

Kabar kelulusan anak ketiga dari pasangan Ambrosius Ranta dan Anastasia Juita sebagai calon anggota Polri menjadi kabar bahagia bagi keluarganya di Tentang, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat.

Tetik Ranta, kakak sulung dari Romo Coky saat dihubungi media ini Rabu (13/03) mengaku turut berbahagia dengan capaian dari adiknya tersebut yang telah resmi lolos sebagai calon anggota Polri.

Menurut Tetik, setelah adiknya memutuskan akan menjadi Polisi setelah resmi menjadi imam sempat membuat keluarga sedih dan gelisah. Hal tersebut karena dikhawatirkan akan ditempatkan di tempat kerja yang jauh dari keluarga.

"Awalnya kami sekeluarga sedikit kecewa begitu Romo Coky memutuskan untuk melanjutkan pendidikan menjadi Polisi, dalam benak kami sekeluarga dia akan bertugas jauh dari kami, " ungkap Tetik.

Saat itu kata Tetik, hal lain yang membuat keluarga sedih adalah membayangkan pendidikan calon anggota Polri yang identik dengan pelatihan yang membutuhkan kekuatan fisik ekstra.

"Kami sekeluarga awalnya menangis ketika Romo menceritakan rencana ini sebelum pentahbisan. Waktu itu kami membayangkan dia akan mengikuti proses pendidikan yang penuh dengan latihan fisik seperti calon anggota polisi biasanya," tuturnya.

Baca Juga: Resmi Jadi Penjabat Bupati Manggarai Timur, Ini Profil dan Jumlah Kekayaan Boni Hasudungan di LHKPN

Namun kegelisahan mereka sekeluarga perlahan sirna ketika Romo Coky meyakinkan kedua orang tua dan keluarga besarnya terkait keyakinan dia memilih jalan tersebut.

"Namun dia (Romo Coky) menguatkan kami sekeluarga khususnya bapa dan mama jika ini sudah menjadi panggilan hidup untuk nya. Setelah diyakinkan, kami lalu mengikhlaskan keputusan Romo, dan kami sekeluarga mempersembahkan adik kami ini untuk Tuhan dan Gereja,"imbuhnya.

Di mata keluarga, lanjut Tetik, sosok Romo Coky adalah pribadi yang ulet sejak masih kecil. Dia dikenal sebagai sosok yang tidak gengsi dengan segala pekerjaan meski dia adalah anak seorang guru yang biasanya spesial bagi orang-orang di kampung.

"Dia saya kenal sebagai adik yang rajin dalam menyelesaikan banyak pekerjaan,kebiasaannya itu banyak seperti menanam sayur, bunga dan pohon-pohon. Ia juga punya hobi memelihara ternak seperti ayam dan ternak lainnya, "ungkap Tetik.

"Waktu kecil  juga dia berbaur dengan semua orang, rajin pergi cari kayu api dan menyelesaikan pekerjaan rumah, dia tidak pernah kenal gengsi meskipun anak guru di kampung biasanya menjadi prestise tersendiri, "imbuhnya.

Ayah dari Romo Coky merupakan seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Ndoso Kabupaten Manggarai Barat.

Romo Coky sendiri lahir di Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai pada 8 Oktober 1995. Ia menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) di SDK Tentang II.

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama ia selesaikan di SMP Katolik Kemasyarakatan Ndoso. Ia memilih mengikuti pendidikan calon imam dengan melanjutkan SMA di SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo sebelum kemudian melanjutkan pendidikan di STFK Ledalero. ***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler