Penanggulangan Insiden Wisatawan, BPOLBF: Koordinasi Terpadu dan Perkuat SOP Wisata Bahari

- 12 Februari 2024, 19:15 WIB
Penanggulangan Insiden Wisatawan, BPOLBF: Koordinasi Terpadu dan Perkuat SOP Wisata Bahari
Penanggulangan Insiden Wisatawan, BPOLBF: Koordinasi Terpadu dan Perkuat SOP Wisata Bahari /Labuan Bajo Terkini

LABUAN BAJO TERKINI- Melakukan aktivitas wisata bahari masih menjadi primadona saat berkunjung ke Labuan Bajo, salah satu yang paling digemari wisatawan adalah aktivitas snorkeling. Di Labuan Bajo sendiri, ada beberapa spot snorkeling yang menempati top of mind wisatawan, seperti Batu Bolong Reef, Pulau Kanawa, Taka Makassar, Manta Point, Pink Beach, dan Pulau Kelor.

Di sisi lain, aktivitas wisata seperti ini termasuk dalam aktivitas wisata berisiko tinggi, sehingga ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian sebelum wisatawan melakukan kegiatan bahari seperti snorkeling atau diving, seperti mengecek arus, melakukan pemanasan, memeriksa dan menggunakan peralatan dengan baik dan benar, memperhatikan kedalaman air, menghindari kebocoran alat, dan memastikan kondisi diri sendiri dalam keadaan fit.

Namun, hal-hal yang tidak terduga masih bisa saja terjadi. Beberapa waktu lalu tepatnya pada Jumat (09/02/2024) siang, salah seorang wisatawan asal China berinisial ZY (41) dilaporkan pingsan setelah melakukan snorkeling di perairan Long Beach, Labuan Bajo. Hal ini diduga akibat kelelahan dan saat tiba RS Siloam Labuan Bajo, korban dinyatakan sudah meninggal.

Baca Juga: Wisatawan Tiongkok Meninggal Usai Snorkeling di TNK, BPOLBF Ingatkan Kembali Terkait Keselamatan Wisatawan

Menanggapi insiden ini, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mendapat informasi bahwa korban merupakan salah satu rombongan dari KM. Gold Tirani pada tanggal 9 Februari pagi yang berangkat dari pelabuhan waterfront sekitar pukul 09.30 WITA menuju TNK.

"Pertama-tama saya mewakili lembaga mengungkapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban, semoga keluarga diberi ketabahan dan kekuatan. Hal ini tentu tidak kita inginkan dan harapkan dan kita berdoa semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti ini" ungkap Frans Teguh, Plt. Dirut BPOLBF. 

"Selanjutnya berkaitan dengan kronologi yang diperoleh dari hasil koordinasi kami dengan Polres, Syahbandar, dan RS Siloam, diketahui bahwa pada Jumat, tanggal 09 Februari 2024 lalu, KM. Gold tirani berangkat dari Dermaga Marina sekitar PKL 09.30 WITA menuju TNK. Lalu saat tiba di Pantai Long Beach sekitar pukul 10.30 WITA, kapal dengan muatan 14 orang Wisatawan WNA dan 10 orang WNI ini melakukan snorkeling, namun salah seorang wisatawan asal China diduga kelelahan setelah snorkeling dan tiba-tiba pingsan. Saat itu juga korban langsung dievakuasi dan tiba di Dermaga Marina pukul 12.10 lalu dilarikan ke RS Siloam menggunakan Ambulance KKP Labuan Bajo. Namun, saat tiba di RS Siloam, korban dinyatakan sudah meninggal"  jelas Frans.

Memantau kondisi kecelakaan wisatawan tekait, Frans menegaskan tetap secepatnya bekoordinasi dengan berbagai otoritas terkait untuk menangani korban dan terus memperkuat SOP terkait keamanan dan keselamatan wisata bahari.

"Secepatnya kami  koordinasikan dengan lintas pemangku kepentingan yang ada di Labuan Bajo. Musibah yang terjadi di kawasan perairan Labuan Bajo ini menjadi peer kita bersama untuk secepatnya memastikan bahwa SOP kepariwisataan diterapkan dengan tepat kedepannya, seperti memastikan riwayat kesehatan wisatawan, ketersediaan P3K,  jaminan asuransi kecelakaan wisata, mengupgrade skill para tour guide untuk penanganan cepat pada wisatawan yang mendadak sakit, selain dari menggunakan TA/TO yang terdaftar resmi"tegas Frans.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x