Pembatasan Kunjungan Wisatawan Harus Berdampak Baik Bagi Warga Kampung Komodo

27 Juni 2023, 22:49 WIB
Kampung Komodo, Desa Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. /Max/

 

LABUAN BAJO TERKINI- Pembatasan kunjungan di Kawasan TNK khususnya Pulau Padar dan Pulau Komodo dan perairan sekitarnya diharapkan mampu memecahkan konsentrasi wisatawan untuk mengunjungi Kampung Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

"Sehingga Masyarakat Kampung Komodo mendapat nilai positif atas kunjungan wisatawan diwilayahnya," ucap Direktur Operasional PT Flobamor Abner Runpah Ataupah, Senin )26/6/2023).

Saat ini lanjutnya, Kunjungan wisatawan ke Loh Liang Taman Nasional Komodo (TNK) beberapa bulan terakhir cukup signifikan.

 

Baca Juga: Johnny Plate Bantah Dakwaan Jaksa: Nanti Saya Buktikan

Peningkatan kunjungan itu seharusnya membawa berkah bagi masyarakat kampung Komodo, baik yang bekerja di Loh Liang maupun warga yang tinggal di kampung Komodo.

Karena itu kata Abner perlunya pembatasan kunjungan wisatawan di Loh Liang perlu dilakukan agar konsentrasi wisatawan tidak menumpuk di salah satu spot saja.

"Karena itu PT Flobamor mendorong untuk melakukan pembatasan kunjungan di Loh Liang," lanjutnya.

 

Baca Juga: Sidang Kasus BTS, JPU: Johnny Plate Empat Kali Terima Uang Miliaran Rupiah yang Dibungkus Pakai Kardus

Ia berharap dengan pembatasan kunjungan wisatawan akan diarahkan ke Kampung Komodo atau Desa Komodo dan membawa dampak positif bagi masyarakatnya.

Pembatasan kunjungan itu bisa dilakukan melalui penggunaan aplikasi INISA, yang merupakan salah satu contoh program digitalisasi management yang diaplikasikan dalam mengontrol kualitas standar pelayanan jasa wisata.

Sehingga tujuan konservasi di Kawasan Taman Nasional Komodo, khususnya Pulau Padar dan Pulau Komodo mampu terwujud.

 

Baca Juga: Sidang Perdana Kasus BTS, Jaksa Sebut Johnny Plate Difasilitasi Main Golf Hingga Hotel di Perancis dan Spanyol

"Sedari awal kita sudah siapkan sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA. Sistem ini berfungsi untuk mengatur berapa jumlah maksimal kunjungan wisatawan di Pulau Komodo maupun Padar, sehingga tidak akan ada over kunjungan yang bisa menyebabkan habitat Komodo terganggu, atau bahkan ada yang menyebut wisatawan terlantar," ujar Abner.

Penggunaan sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA kata dia, selain bertujuan untuk membatasi jumlah kunjungan wisatawan demi tujuan konservasi juga berfungsi untuk mendata jumlah calon wisatawan yang akan berkunjung ke Taman Nasional Komodo sehingga kualitas pelayanan jasa wisata bisa secara maksimal diberikan bagi para wisatawan.

"Kalau setiap bookingan itu bisa terdata di sistem Wildlife Komodo maka kita akan tau apakah jumlah calon pengunjung sudah memenuhi kuota atau belum dan juga positifnya, jika kuota sudah penuh maka sistem bookingan akan otomatis tertutup dan mekanisme selanjutnya adalah menyiapkan SDM - SDM yang nantinya akan bertugas melayani para wisatawan sesuai dengan jadwal yang memang telah dipilih saat mendaftar," katanya.

"Jadi lebih terkontrol, kunjungan wisatawan diatur waktunya, tidak bertumpuk pada waktu tertentu tapi tidak mengurangi kualitas pelayanan kepada wisatawan. Kalau tidak terkontrol kan yah agak susah, Naturalist Guide yang disediakan hanya puluhan tapi wisatawan yang datang ribuan tentu pasti akan kewalahan dan tentu berdampak buruk pada ekosistem komodonya," tutupnya.***

 

Editor: Milano Jaban

Tags

Terkini

Terpopuler