LABUAN BAJO TERKINI- Faktor lapangan kerja terbatas membuat tak sedikit masyarakat Indonesia mengadu nasib ke luar negeri deng menjadi pekerja migran.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagian besar mengadu nasib di beberapa negara Asia seperti Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, dan beberapa negara lain di kawasan Timur Tengah.
Laporan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) menyebutkan, pada tahun 2023 lalu jumlah PMI asal Indonesia berjumlah 274 965.
Dari jumlah tersebut, ada 10 provinsi yang menjadi penyumbang PMI paling banyak. Adapun posisi teratas berasal dari Provinsi Jawa Timur dengan total PMI sebanyak 68.096 orang PMI.
Berikut ini merupakan 10 besar Provinsi dengan jumlah PMI paling banyak sepanjang tahun 2023 berdasarkan data BPPMI.
1. Jawa Timur : 68.096 orang
2. Jawa Tengah: 59.009 orang
3. Jawa Barat: 52.961 orang
4. Nusa Tenggara Barat: 33.949 orang
5. Lampung: 21.539 orang
6.Sumatera Utara: 10.550 orang
7. Bali: 9.359 orang
8. Banten: 3.183 orang
9. Sumatera Selatan: 2.088 orang
10. Sulawesi Selatan: 2.076 orang
Sepanjang 2023, mayoritas PMI ditempatkan di Taiwan, yaitu sebanyak 83.216 orang. Jumlah itu setara 30,26% dari total populasi pekerja migran Indonesia pada periode tahun lalu.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Migrant Care Terhadap Perlindungan Pekerja Migran di KTT ASEAN
Negara tujuan terbesar PMI berikutnya adalah Malaysia, yang menampung 72.260 orang PMI. Lalu, posisinya diikuti Hong Kong 65.916 orang dan Korea Selatan 12.580 orang.
Adapun sebagian besar atau sebanyak 66.362 PMI berprofesi sebagai pembantu rumah tangga sepanjang tahun lalu. Lalu, diikuti PMI yang bekerja sebagai pengasuh sebanyak 54.665 orang dan buruh perkebunan 25.163 orang.***