Ketua PBNU Dorong Penggunaan Vaksin Halal, Ini Respons Wakil Ketua Komisi IX DPR RI

18 Desember 2021, 13:49 WIB
Wakil Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. /Labuan Bajo Terkini/HO-Melki Laka Lena

LABUAN BAJO TERKINI - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengimbau umat Islam khususnya warga Nahdliyin, agar menggunakan vaksin Covid-19 yang halal.

Imbauan itu disampaikan sejalan dengan terbitnya sertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kepada seluruh umat Islam di manapun berada, khususnya warga Nahdliyin, agar menggunakan vaksin (Covid-19) yang halal, yang dijamin 100 persen halal dan suci," kata Said Aqil Siradj, dikutip dari video yang beredar di kalangan wartawan, Jumat 17 Desember 2021.

Baca Juga: 'Luka Dalam', Pertumbuhan Ekonomi Bali Paling Rendah Selama Pandemi Covid-19

Dikatakan, kehalalan vaksin yang saat ini tengah digencarkan dilaksanakan pemerintah, sangat penting bagi umat Islam. Sebab hal itu berkaitan langsung dengan tingkat keimanan umat secara langsung dengan Allah SWT.

"Jangan sampai kita menggunakan vaksin yang tidak halal, atau mengandung babi, yang pasti akan masuk ke dalam tubuh kita, dan itu akan sangat panjang dampaknya. Bagaimana salat kita, bagaimana ibadah kita, kecuali dalam keadaan darurat," ujar Said Aqil Siradj.

Ia menambahkan, sekarang sudah bukan lagi keadaan darurat, karena sudah ada pilihan yang halal, yaitu Sinovac dan Zifivax. Oleh karena itu, ia mengajak umat Islam untuk senantiasa mengikuti dan menaati ajaran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ada Racun Pembunuh Hama di Kamar Penjabat Kepala Desa yang Meninggal Dunia di Labuan Bajo

Pernyataan Said Aqil Siradj ini, langsung direspons oleh Wakil Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena.

Wakil rakyat asal NTT itu langsung meminta Menteri Kesehatan RI untuk mengambil langkah kebijakan secepatnya terkait penggunaan Vaksin yang halal dan bersih bagi umat Muslim dalam vaksinasi booster yang rencananya akan dimulai awal Januari 2022.

"Kepentingan umat Muslim di Indonesia harus benar-benar diperhatikan dan dilindungi, apalagi saat ini sudah tersedia vaksin Covid-19 yang sudah memiliki sertifikat 100% halal dan bersih," tuturnya, dalam keterangan resmi yang diterima Labuan Bajo Terkini, Sabtu 18 Desember 2021.

Baca Juga: PT Geo Dipa Energi Jamin Proyek Geothermal Wae Sano Tak Merusak Lingkungan

Menurut Melki Laka Lena, saat ini ada dua merek vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan sertifikat 100% halal dan bersih dari MUI dan sudah mendapatkan izin EUA dari Badan POM RI serta sdh lulus uji klinis untuk vaksin Booster.

"Keduanya adalah Sinovac dan Zivifax," papar Melki Laka Lena.

Kedua vaksin ini, imbuhnya, sudah dapat diproduksi dalam negeri. Sinovac diproduksi di Pabrik Biofarma dengan kapasitas 240 juta dosis per tahun.

Sementara Zifivax diproduksi di PT Biotis Pharmaceuticas Indonesia dengan kapasitas produksi 360 juta dosis per tahun.

Baca Juga: NTT Krisis Petani Milenial, Ansy Lema: Semangat Poktan Bhinneka Membawa Harapan

"Apabila pemerintah benar-benar mau mengoptimalkan penggunaan vaksin yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, maka cukup menggunakan dua merek ini, sekaligus memanfaatkan produksi dalam negeri vaksin Nusantara dan vaksin Merah Putih untuk booster masyarakat Indonesia," ujar Melki Laka Lena.

Ia menambahkan, vaksin impor yang kategori halal dan vaksin dalam negeri bisa dipakai oleh semua kalangan dengan berbagai latar belakang.

"Sedangkan vaksin Covid-19 merek lain yang tidak halal bisa digunakan dan diberikan kepada masyarakat non Muslim. Dengan demikian, penggunaan vaksin dilakukan sesuai dengan kondisi dan keyakinan dan tidak menimbulkan kecemasan baru di dalam masyarakat," pungkas Melki Laka Lena.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Tags

Terkini

Terpopuler