Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024, Tentang Mengasihi Musuh

- 24 Februari 2024, 04:59 WIB
Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024, Mengasihi Musuh
Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Februari 2024, Mengasihi Musuh /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

Renungan Harian Katolik

Tuhan memanggil kita semua untuk menjadi kudus. Pada hari ini kita mendengar ajakan Tuhan melalui Musa kepada bangsa Isarel supaya mereka bertumbuh dalam kekudusan.

Apa yang harus mereka lakukan? Pertama, mereka harus setia untuk melaksanakan perintah-perintah dan ketetapan-ketetapan Tuhan.

Kedua, mereka perlu mendengar suara Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai Allah bagi bangsanya. Ketiga, bangsa Isarel menjadi umat kesayangan-Nya karena bangsa ini setia melakukan perintah dan ketetapan-Nya.

Kata kuncinya adalah jalan kekudusan bangsa ini ditempuh melalui kesetiaan untuk melakukan segala perintah dan ketetapan Tuhan. Kekudusan adalah milik kita juga ketika kita mengikuti jalan-jalan Tuhan, bukan jalan-jalan manusiawi kita.

Dalam Bacaan Injil Yesus menantang kita untuk mewujudkan kekudusan hidup dengan melewati 'pintu yang sempit'. Yang dimaskudkan dengan 'pintu yang sempit' adalah kita harus mengasihi Allah dan sesama dengan unik.

Yesus membuka jalan-jalan kekudusan kepada kita, misalnya ketika la berkata, "Kamu telah mendengar yang difirmankan: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Namun, Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat. 5:43-44).

Kita mengasihi semua orang seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Kasih kita harus lintas batas. Musuh pun harus kita kasihi. Ini memang sangat berat! Musuh kok dikasihi.

Di sini Yesus tidak hanya berbicara, tetapi melakukannya, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Luk. 23:34).

Beranikah kita melakukan perintah kasih ini di dalam hidup kita sehari-hari? Beranikah setiap pasangan suami-istri tidak hanya menghitung-hitung kesalahan pasangannya, tetapi saling mengampuni dan saling menerima?

Apakah para orangtua dapat mengasihi anak-anak dan anak-anak mengasihi orangtua mereka yang rewel dan menjengkelkan atau hanya duduk, lalu masing-masing menyusun litani kesalahan serta melupakan perbuatan kasih mereka? ***

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x