Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama. Adam menjadi mahluk yang hidup’, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan” ini merupakan janji Tuhan bagi orang percaya.
Tubuh manusia yang saat ini dimiliki bukanlah tubuh yang bekenan di hadapan Tuhan karena telah jatuh ke dalam dosa sehingga dosa lah yang telah membuat tubuh manusia menjadi fana dan cacat.
Ketika kebangkitan Tuhan tidak lagi akan menggunakan tubuh manusia yang penuh dengan dosa ini melainkan tubuh rohaniahlah yang akan dibangkitkanNya.
Daging yang dimiliki manusia yang hidup atau yang telah mati dapat terkikis dan terluka oleh hal lainnya akan tetapi tubuh rohaniah adalah tubuh yang berasal dari Tuhan dan dapat memancarkan Tuhan itu sendiri.
Baca Juga: Sekali Seumur Hidup, Ini 5 Tujuan Sakramen Perkawinan Katolik
Menghormati Tubuh yang telah meninggal
Kremasi menurut Katolik selanjutnya adalah bahwa anggota keluarga yang melakukan kremasi atau pengabuan harus tetap menghormati tubuh atau abu tersebut sebagai keberadaan orang yang telah tiada itu.
Ketika manusia hidup, orang itu sejak semula telah memiliki bentuk dan rupa sebagai manusia sehingga ketika orang itu meninggal ada baiknya jika tubuhnya sebagai manusia juga masih tetap sama.
Pekara kremasi ini dalam golongan masyarakat tertentu pastinya menimbulkan pro dan kontra nya tersendiri.