Penjelasan Kepala Kesbangpol Terkait Gereja Tuhan Yang Mahakuasa di Manggarai dan Penyebaran Anggotanya

12 Agustus 2022, 16:56 WIB
Logo Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa /Facebook/

LABUAN BAJO TERKINI- Keberadaan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa menjadi sorotan Pemerintah Provinsi NTT belum lama ini.

"Di Manggarai ada kepercayaan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Itu menyebar dari China sana. Dari satu keluarga suami istri begitu, yang menTuhankan istrinya," ujar kepala Kesbangpol NTT, Yohanes Oktovinus kepada wartawan di Kupang, Rabu 10 Agustus 2022 lalu.

Terkait keberadaan Gereja Tuhan yang Mahakuasa ini kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Manggarai, Gondolpus B Nggarang membenarkan jika kelompok tersebut ada di Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Gondolpus menjelaskan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa ini adalah kelompok sempalan doa yang anggotanya tersebar di wilayah Kabupaten Manggarai.

Di Manggarai, Kelompok ini dipimpin oleh seorang perempuan berinisial MFS. Pada komunitas tersebut MFS dalam kelompok  dijuluki sebagai Sister.

Baca Juga: Sejarah Gereja Tuhan Yang Mahakuasa, Dianggap Sesat Oleh Katolik Karena Tak Mengakui Tritunggal Maha Kuasa

"Ibu MFS ini bersuamikan YL dan mereka memiliki beberapa orang anak.  Sebelum diketahuinya aliran ini, mereka berdua tinggal bersama di Tenda Kelurahan Tenda Kecamatan Langke Rembong, " kata Gondolpus melalui keterangan Pers yang diterima Labuan Bajo Terkini, Jumat 12 Agustus 2022.

Gondolpus menjelaskan, awal diketahuinya kelompok sempalan doa ini adalah laporan dari YL (Suami MFS) kepada Lurah Tenda Kecamatan Langke Rembong akhir Mei 2022 lalu.

Menurut YL, istrinya tidak lagi ke Gereja Katolik untuk mengikuti Misa dan buku yang sering dia baca Kitab bergambar Pedang Kitab Penghakiman.

"Selama itu, MFS istrinya berupaya membujuk suami dan anak-anaknya untuk mengikuti kelompok mereka karena menurut MFS agama yang dia yakini saat itu yang benar. Suaminya tidak setuju karena ajarannya berbeda dengan keyakinannya sebagai orang Katolik," jelas Gondolpus.

Tak hanya sang suami,  anak-anak MFS juga sempat dipengaruhi oleh ibu mereka tapi mereka tidak mau mengikuti.

"Karena ajarannya ini, YL mengusir MFS dari rumah mereka di Tenda Kelurahan Tenda Kecamatan Langke Rembong. Ibu MFS saat ini tinggal dan menetap di Rampas Sasa Desa Wae Mulu, " jelasnya.

Baca Juga: Meyakini Istri Sebagai Yesus yang Datang Kedua Kali, Aliran Kepercayaan Ini Punya Pengikut di Manggarai

Inti Ajaran Kelompok Gereja Tuhan Yang Mahakuasa

Dari investigasi Kesbangpol Manggarai dengan salah seorang anggota yaitu EJ, ada beberapa hal penting yang menjadi inti ajaran kelompok ini.

Menurut EJ, Tuhan Yesus melakukan karya keselamatan untuk umat manusia namun karya Nya belum tuntas atau belum selesai.

Karena itu Tuhan datang lagi untuk kedua kalinya dan Tuhan datang melalui seorang perempuan.

Perempuan itu berada di China dan merupakan pimpinan tertinggi dari kelompok ini. Dapat dikatakan perempuan ini merupakan Tuhan. Dan keselamatan hanya bisa dicapai melalui perempuan yang adalah Tuhan.

Karya keselamatan di dunia ini menjadi sempurna karena Tuhan sendiri yang melakukan tugasnya melalui pimpinan ini dan ajarannya.

Selain itu berdasarkan keterangan EJ, Kelompok ini meyakini bahwa perempuan merupakan manusia istimewa karena Tuhan datang melalui perempuan. 

Baca Juga: Jangan Sampai Sesat, 3 Tujuan Kesaksian Yehuwa Yang Wajib Dihindari Umat Kristen

Pusat Kegiatan


Kelompok ini tidak mempunyai rumah untuk melakukan ibadat ataupun untuk pertemuan. Komunikasi dengan anggota lebih banyak melalui grup Whatsap.

"Menurut pengakuan EJ, tahun 2022 ini 2 kali mereka lakukan pertemuan, dan dilaksanakan di tempat terbuka yaitu di Taman Kota dan di Gua Maria Golo Curu. Aktivitas kelompok ini hanya melui GRUP WA dan membaca buku yang dikirim dari Jakarta, " ungkap Gondolpus.

Anggota di Manggarai

Dai investigasi Kesbangpol Manggarai terhadap EJ, Gondolpus menduga anggota kelompok ini sudah cukup banyak.

"Ini kami ketahui  melalui grup WA kelompok. Grup WA ini anggotanya kurang lebih 700 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Yang terbanyak orang Manggarai. EJ adalah siswi salah satu SMK di Ruteng dan sangat tertutup untuk memberikan informasi",jelasnya.

Dari penelusuran Kesbangpol Manggarai juga menemukan, anggota kelompok ini  tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Langke Rembong, Kecamatan Ruteng dan Kecamatan Wae Rii. "Jumlah persisnya masih perlu pendalaman lagi, " ujarnya.

Cara Penyebaran

Penyebaran Aliran Kepercayaan ini paling masif melalui media sosial. Kelompok ini eksklusif dan tergabung dalam grup WA.

Melalui WA mereka mendapat doa, peneguhan, dan doktrinasi ajannya.

Selain melalui Medsos, penyebaran juga dilakukan melalui Buku-buku antara lain Ikuti Anak Domba, Nyanyikan Lagu Baru, Penghakiman Dimulai Dari Rumah Tuhan, Firman Kesaksian Pengalaman di Hadapan Kursi Penghakiman Kristus, Sang Juru Slamat Telah Datang Kembali.

"Sasaran mereka adalah ibu ibu dan kaum perempuan baik yang ada hubungan keluarga maupun tetangga sekitar tempat tinggal mereka, " jelas Gondolpus.

Baca Juga: Sama-sama Memiliki Salib, Ini Perbedaan Mendasar Salib Katolik dan Protestan

Upaya Yang Dilakukan Pemerintah

Terkait keberadaan kelompok ini, sejauh ini Pemkab Manggarai melalui Kesbangpol melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap orang orang yang diduga terpapar.

Selain itu Kesbangpol juga menggelar pertemuan dengan para Kepala Sekolah SMP dan SMA/SMK untuk menyampaikan hal ini dan supaya melakukan pemeriksaan rutin HP anak sekolah.

"Kita juga menyampaikan himbaun kepada umat gereja melalui Pastor Paroki atau Pendeta. Meminta para Camat untuk memantau pergerakan aliran atau kelompok ini.Untuk pelajar yang sudah terpapar untuk mengawasi pergerakannya, "tutup Gondolpus. ***

Editor: Silvester Yunani

Tags

Terkini

Terpopuler