Uang di Rekening Ludes Setelah Klik Tautan, Tiga Modus ini yang Biasa Dilakukan Pelaku

- 4 Agustus 2023, 13:29 WIB
Uang di Rekening Ludes Setelah Klik Tautan, Tiga Modus ini yang Biasa Dilakukan Pelaku
Uang di Rekening Ludes Setelah Klik Tautan, Tiga Modus ini yang Biasa Dilakukan Pelaku /Tangkapan layar Hp Netizen


LABUAN BAJO TERKINI- Kejahatan penipuan yang menguras rekening korban marak terjadi belakangan ini. Dalam banyak kasus, para korban harus kehilangan uang di rekening setelah membuka tautan di pesan whatsapp berupa undangan pernikahan.

Para pelaku penipuan biasanya mengirimkan file yang harus diunduh oleh penerima pesan. Dari hasil penyelidikan, file tersebut ternyata aplikasi yang meretas data rekening korban.

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan para penipu itu akan membuat akun rekening, yang menurut hasil investigasi rekening tersebut dibuat oleh orang lain.

Baca Juga: Inara Rusli Minta Tips Sukses ke dr. Richard yang Raih Omzet Rp8 M dalam 2,5 Jam di Shopee Live

Setelah rekening jadi, orang tersebut akan diberi uang dan rekening akan ada di tangan penipu. "Ditemui di lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar abis itu kasih upah abis itu akun bank mereka ambil," jelas Semuel.


Berikut beberapa modus penipuan yang bisa menguras rekening korbannya:

1. Tawaran Menggiurkan

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.

"Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam," kata Semuel dalam acara Cek Rekening Dulu Transaksi Kemudian, dikutip Kamis (3/8/2023).

2. Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas

Ciri kedua yang dijelaskan Semuel adalah adanya pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.

"Contoh kan undangan, yang kirim undangan enggak dikenal, yang nikah enggak kenal. Kekepoan masyarakat main klik aja," jelasnya.

Baca Juga: Dukung Kemajuan Sepakbola Indonesia, Jokowi Akan Berikan Tanda Jasa untuk Presiden FIFA

3. Penipuan Social Engineering

Cara terakhir adalah dengan social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk bisa melakukan kejahatannya.

"Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita," kata Semuel.***

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x