Ternyata 6 Hal Ini Hanya Ada di NTT, Termasuk Aksara Asli Orang Ende

23 Juni 2023, 12:07 WIB
Ternyata 6 Hal Ini Hanya Ada di NTT, Termasuk Aksara Asli Orang Ende /Sumba Stori/

LABUAN BAJO TERKINI- Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan rumah bagi banyak suku, agama dan budaya. Tak hanya itu, NTT juga dikenal dengan beragam hal yang membuat daerah dengan julukan bumi Flobamora itu menjadi sorotan dunia.

Provinsi NTT sendiri memiliki 1.192 pulau. Dari sekian banyak pulau tersebut baru ada 42 pulau yang berpenghuni. Adapun pulau dengan penduduk paling banyak adalah; Flores, Timor dan Sumba.

 

Di Provinsi yang awalnya bernama Sunda Kecil ini terdapat dengan 22 Kabupaten/Kota ini dengan kekhasan masing-masing.

Baca Juga: Manggarai dan Mabar Tidak Termasuk, Ini Tiga Kejaksaan yang Layak Raih Predikat Wilayah Bebas Korupsi di NTT

Berikut ini adalah kekhasan yang hanya ada di NTT dan membuat daerah tersebut menjadi sorotan dunia.

 

1. Taman Nasional Komodo

Wisatawan berpose di Pulau Padar, Taman Nasional Komodo

Kawasan di Kabupaten Manggarai Barat ini layak ditempatkan pada urutan pertama dalam daftar ini.

Tempat yang menjadi habitat kadal raksasa Komodo (Varanus Komodoensis) ini merupakan salah satu keajaiban dunia yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain menjadi tempat hidup bagi Komodo dan satwa lain, gugusan pulau yang indah dan banyak spot wisata menarik menjadikan tempat ini sebagai primadona pariwisata NTT saat ini.

Pintu masuk Kawasan Taman Nasional Komodo adalah kota Labuan Bajo. Kota dengan julukan Super Premium itu telah berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Bahkan pada Mei 2023 lalu tempat tersebut menjadi lokasi KTT ASEAN.

 

2. Tarian Caci

Para Pemain Caci/ Foto:Facebook @RysalNakar

Masih dari Pulau Flores bagian barat. Tarian Caci adalah sebuah tarian tradisional orang di wilayah Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur.

Tarian dalam bentuk permainan adu ketangkasan ini dimainkan oleh kaum pria dengan saling mencambuk menggunakan cemeti yang disebut larik sementara lawan menangkis dengan menggunakan tameng yang disebut Nggiling.

Tarian Caci ini juga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Flores. Khususnya di Manggarai Raya.

3. Ja'i

Tarian Ja'i Masyarakat Ngada

Ja'i adalah goyangan atau tarian khas masyarakat di Kabupaten Ngada dan sebagian di Nagekeo.

Dengan diiringi musik khas, tarian satu ini selalu menjadi penyemarak suasana dalam upacara adat masyarakat setempat maupun saat pesta.

Kini tarian Ja'i telah menjadi kekhasan sendiri masyarakat NTT.

4. Ritus Pasola di Sumba

Ritual adat Pasola di Lapangan Hobakala, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, pada Kamis 16 Februari 2023. (Dok: Hms Res SB)

Pasola adalah upacara ritual masyarakat yang menganut kepercayaan Marapu di Sumba bagian barat untuk merayakan musim tanam padi. Pasola merupakan bentuk ritual untuk menghormati Marapu, mohon pengampunan, kemakmuran dan untuk hasil panen yang melimpah.

Upacara ini biasanya diselenggarakan dalam bulan Februari di daerah Lamboya dan Kodi, dan pada bulan Maret di daerah Gaura dan Wanukaka.

Perayaan puncak mulai 6-8 hari setelah bulan purnama. Saat itulah pantai bagian selatan menjadi tempat munculnya milyaran cacing nyale yang kecil-kecil. Pemandangan seperti ini menjadi tanda musim pasola dimulai.

5. Aksara Lota

Aksara Lota di Ende

Tidak banyak yang mengetahui apabila di kawasan Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Ende, Pulau Flores memiliki aksara asli daerah tersebut yang disebut dengan Lota.

Adapun pengguna terbesar aksara Lota di masa lalu yaitu masyarakat etnis Ende yang beragama Islam. Aksara Lota merupakan turunan langsung dari aksara Bugis. Sejarah mencatat, aksara Lota masuk ke Ende sekitar abad ke-16, semasa Pemerintahan Raja Goa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin (1593-1639).

Kata Lota berasal dari kata lontar. Terdapat 8 aksara Lota Ende yang tidak ada dalam aksara Bugis, yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga dan rha. Sebaliknya ada 6 aksara Bugis yang tidak terdapat dalam aksara Lota Ende, yaitu ca, ngka, mpa, nra, nyca dan nya.

6. Se'i

Daging Sei/ilustrasi

Pengasapan adalah salah satu teknik yang telah dilakukan oleh nenek moyang masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mempertahankan kualitas daging sapi.

Se’i adalah salah satu hasil olahan daging sapi dengan cara pengasapan yang merupakan hasil olahan khas dari salah satu kabupaten di wilayah Nusa Tenggara Timur, yaitu kabupaten Rote Ndao. Se’i  berasal dari bahasa daerah Rote, artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang, lalu diasapi dengan bara api sampai matang.

Se’i adalah makanan khas suku Rote yang kemudian merambah selera masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Produk daging se’i  memiliki keunikan  dan  spesifikasi. Baik aroma, warnanya yang merah, maupun tekstur yang empuk dan rasanya yang lezat.

Itulah 6 kekhasan di Program Nusa Tenggara Timur yang bisa dipastikan tidak ada di tempat lain. ***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler