Network
LABUAN BAJO TERKINI- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola tak mau menjadikan faktor pengalaman juara beruntun di Liga Inggris sebagai faktor penting untuk kembali raih gelar juara musim ini.
Seperti diketahui, The Citizens pada tiga musim terakhir di Liga Inggris berhasil mempertahankan gelar juara secara berturut-turut. Dominasi Manchester City di Liga Inggris pada tiga musim belakangan tentu tak terlepas dari sentuhan tangan dingin Pep Guardiola.
Namun berbeda dengan tiga musim sebelumnya, pada Liga Inggris musim 2023/2024 ini, Erling Halaand cs. harus bekerja keras untuk memecahkan rekor empat kali juara secara beruntun.
Pasalnya, Arsenal dan Liverpool merupakan penghalang bagi City untuk meraih posisi puncak klasemen sementara. Hingga pekan ke 30, mereka masih tertahan di posisi ketiga dibawah Liverpool dan Arsenal.
Guardiola Tak Mau Belajar dari Pengalaman
Terkait kondisi yang dialami musim ini, Pep Guardiola mengaku masih belum yakin jika klub asuhannya akan kembali menjadi jawara musim ini.
Kata dia, peluang Manchester City untuk kembali kehilangan poin masih sangat besar mengingat masih ada sembilan laga sisa yang harus dituntaskan musim ini.
"Kami tidak memiliki banyak peluang untuk kehilangan poin tetapi masih ada sembilan pertandingan tersisa,” kata Guardiola pada konferensi pers sebagaimana diwartakan AFP, Selasa (2/4).
"Pengalaman kami sudah berakhir, itu tidak masuk hitungan. Yang penting adalah kalahkan Aston Villa, kata bekas juru taktik Barcelona dan Bayern Muenchen itu.
Guardiola patut mewaspadai Aston Villa karena tim besutan Unai Emery itu berhasil mengalahkan City 1-0 sekaligus mengakhiri catatan 23 pertandingan tak terkalahkan pada 2023. Guardiola bahkan menyebut kekalahan 1O itu sebagai penampilan terburuk City.
