Suhu skrotum sangat penting diperhatikan, karena peran kunci skrotum adalah menjaga suhu testis lebih rendah dari suhu tubuh.
Pada riset tersebut, panas laptop menaikan suhu skrotum sebanyak 2,8 derajat celcius.
Tidak banyak memang, tetapi perlu diketahui, testis berfungsi paling baik pada 1 hingga 2 derajat Celcius lebih rendah dari suhu tubuh.
Sementara Medan elektromagnetik (EMF) adalah area energi tak terlihat yang dihasilkan oleh kombinasi gaya listrik dan magnet. Sumber EMFs termasuk oven microwave dan ponsel.
EMFs frekuensi tinggi, seperti yang berasal dari sinar-X, diketahui meningkatkan risiko kanker dengan mengubah DNA (materi genetik) sel.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi efek EMF lainnya, termasuk bagaimana efek tersebut dapat memengaruhi kualitas sperma.
Baca Juga: Dijamin Tahan Lama, Pasutri Bisa Puas Hubungan Intim dengan Lakukan 5 Tips Rahasia Ini
Dalam satu studi tersebut, para ilmuwan mengekspos sperma ke Wi-Fi, yang dikelilingi oleh EMF frekuensi rendah. Mereka menemukan Wi-Fi merusak DNA sperma dan membuatnya kurang bergerak.
Sedangkan agar sperma dapat membuahi sel telur saat melakukan hubungan intim, ia harus dapat bergerak dengan cepat dan mudah.
Penelitian lain telah menemukan paparan Wi-Fi dapat menyebabkan kerusakan pada testis yang pada gilirannya dapat menyebabkan 7 masalah berikut ini: