Stunting Sangat Berbahaya Bagi Anak, Begini Tips Cegah Stunting Menurut Pakar

- 18 Februari 2022, 01:04 WIB
Ilustrasi Anak
Ilustrasi Anak /Labuan Bajo Terkini/Pixabay

LABUAN BAJO TERKINI- Orang tua tidak boleh lengah dengan pertumbuhan anak. Salah satu persoalan pada masa pertumbuhan anak yang sering menjadi sorotan adalah stunting.

Stunting atau kerdil merupakan sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun akibat kekurangan gizi pada, dan ini memiliki bahaya jangka panjang bagi masa depan buah hati.

Menurut Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) dalam webinar Kamis 17 Februari 2022, Stunting dapat membuat perkembangan otak seseorang berkembang dengan lambat.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Memperkenalkan Gadget ke Anak? Ini kata Psikolog

"Kondisi Stunting pada si buah hati  dapat memperlambat perkembangan otaknya, membuat keterbelakangan mental serta rendahnya kemampuan belajar," kata Prof Rini

Akibat lain dari stunting  pada anak kata Prof Rini di antaranya adalah anak menjadi lebih mudah sakit, kemampuan kognitif , postur tubuh tidak maksimal saat dewasa, fungsi tubuh tidak seimbang dan ketika tua berisiko terserang penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas.

Menurut Prof Rini penyebab stunting Selain disebabkan kurang gizi kronis dalam waktu lama, asupan makanan kurang protein dan infeksi kronis, Stunting bisa terjadi karena pertumbuhan dalam kandungan yang terhambat saat ibu sedang hamil, juga stimulasi psikososial yang tak memadai.

Baca Juga: Lantik Pengurus Forum Anak, Bupati Hery: Anak-anak Manggarai Harus Memiliki Budi Luhur

Bisa Dicegah

Prof Rini menuturkan, pencegahan stunting dapat dimulai sejak hamil dengan memperhatikan kesehatan dan asupan nutrisi ibu. Selanjutnya, saat menyusui berikan ASI eksklusif kepada anak serta makanan pendamping ASI tepat waktu dan perhatikan asupan bahan makanan sumber protein, termasuk susu.

"Di atas setahun, makanan keluarga yang utama, susu sebagai pelengkap,"jelasnya.

Dia dalam menambahkan sehari anak bisa minum hingga 500 ml susu untuk mencegah Stunting.

Selanjutnya dia menjelaskan, pola makan yang sehat ini juga penting saat anak terinfeksi COVID-19.

Dia menjelaskan, COVID-19 adalah infeksi akut seperti virus flu hanya berbeda varian. Ketika kondisi anak telah membaik, nafsu makan anak juga harus segera diperbaiki agar asupan nutrisi kembali terjaga.

Baca Juga: Jangan Biarkan Si Kecil Diasuh Gawai, Antisipasi Beberapa Bahaya ini

Kemudian, perhatikan kebersihan anak dan lingkungan serta pantau tumbuh kembang anak secara berkala.

Bila anak lebih pendek dari teman-temannya, orangtuanya dapat mengecek parameter berat badan dan tinggi badan terhadap umur yang ada di Buku Kesehatan Ibu dan Anak untuk memastikan anak tumbuh seperti seharusnya. Sebab, anak Stunting sudah pasti pendek, tapi anak pendek belum tentu stunting.

"Dari awal konsepsi sampai 18 tahun harus benar-benar dikawal untuk pencegahan stunting," Pungkas Prof Rini.***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x