Pengamat: Minat Beli Masyarakat Meningkat, Pasar Properti Mulai Bangkit

22 Januari 2022, 17:55 WIB
Kegiatan diskusi Property Outlook 2022 yang diselenggarakan 99 Group Indonesia, di Jakarta, Sabtu 22 Januari 2022. /Tangkapan layar/YouTube/@rumah123

LABUAN BAJO TERKINI - Kebijakan pemerintah ditambah minat beli masyarakat yang terus naik membuat pasar properti mulai menggeliat. Bahkan tahun 2022 ini, pasar properti diprediksi bangkit.

Hal ini sebagaimana disampaikan pengamat properti Ali Tranghanda, dalam diskusi Property Outlook 2022 yang diselenggarakan 99 Group Indonesia, di Jakarta, Sabtu 22 Januari 2022, sebagaimana ditayang kanal YouTube @rumah123.

Ia memprediksi pasar properti nasional, terutama sub sektor rumah tinggal mulai mengalami kebangkitan di tengah pandemi pada 2022, khususnya di kota-kota penyangga Ibu Kota Negara.

Baca Juga: Diduga Terobos Lampu Merah, Arnold Schwarzenegger Terlibat Tabrakan Parah

"Secara nasional, kita telah melihat tanda-tanda 'rebound' (kebangkitan) pasar properti," tutur Ali Tranghanda.

"Hal ini terjadi berkat dukungan kebijakan pemerintah dan minat beli masyarakat yang terus naik. Jadi, kita bawa semangat ini agar industri properti bisa bangkit tahun ini,” imbuh CEO Indonesia Property Watch (IPW) ini.

Ia menambahkan, sinyal membaiknya ekonomi sudah terlihat pada indikator laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/ 2021 sebesar 3,51 persen (quarter on quarter).

Ali Tranghanda tak menampik bahwa pertumbuhan ekonomi memang masih ditopang belanja negara. Namun sebagian lagi juga berasal dari kontribusi sektor industri yang mulai mengalami pertumbuhan.

Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Hanya Sedikit Masyarakat Inginkan Pemilu 2024 Diundur

Sementara itu Deputy CEO 99 Group Indonesia Wasudewan, mengatakan, sejak pandemi Covid-19 mulai merebak pada kuartal I 2020, berbagai industri ikut terkena dampak negatif, termasuk bidang properti.

Terkait hal itu, Wasudewan mengatakan data internal dari anak usaha Rumah123.com dan 99.co memperlihatkan pencarian properti di kedua portal tersebut mencapai 270 juta dengan 46 persen di antaranya merupakan pengunjung baru.

"Porsi penambahan pencari properti baru ini merupakan sinyal positif akan pemulihan pasar dengan meningkatnya permintaan dari konsumen," tandas Wasudewan.

Baca Juga: Miss Kay, Sosok di Video Syur Mirip Nagita Slavina, Siapa Dia?

Pada kesempatan yang sama, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Ndari Surjaningsih, menjelaskan bahwa permintaan properti residen yang mengalami peningkatan penjualan pada kuartal II/ 2021, khususnya untuk rumah tipe menengah (21-70 m²) dan besar (>70 m²).

Ia pun berharap, dengan adanya kebijakan strategis seperti pelonggaran rasio pinjaman terhadap nilai (loan to value/ LTV) dan perpanjangan insentif PPN DTP tahun ini, sektor properti dapat bangkit dan turut berkontribusi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Penerapan kebijakan dari pemerintah tentunya memerlukan kolaborasi dan dukungan dari para pelaku industri properti, salah satunya datang dari Real Estat Indonesia (REI).

Baca Juga: Menkominfo: MotoGP Mandalika Momentum Bersejarah, Etalase Industri Olahraga Indonesia

REI pada 2021 berhasil merealisasikan penjualan rumah komersial sebanyak 73.518 unit di berbagai daerah di Indonesia. Angka tersebut meroket 223 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 22.721 unit.

“Sentimen positif pasar properti sudah jelas terlihat dengan peningkatan penjualan rumah komersial yang naik hingga 223 persen pada 2021 dibanding 2020," kata Ketua Umum DPP REI Totok Lusida, dalam diskusi ini.

"Tren ini tentu jadi bukti pemulihan industri properti yang didukung oleh kerja sama berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah,” pungkasnya.***

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler