Renungan Harian Katolik Hari ini Kamis 11 Agustus 2022, Apa Susahnya Memaafkan?

- 11 Agustus 2022, 05:21 WIB
Memaafkan
Memaafkan /Pixabay/

LABUAN BAJO TERKINI- Selamat beraktivitas kembali sobat Yesus.

Dalam setiap pergumulan hidup, kita tak tak akan pernah luput dari ragam persoalan hidup.

Persoalan hidup yang kita alami tentu selalu membawa pesan yang bisa kita jadikan bahan permenungan.

Sobat Yesus, hari ini Bacaan Injili diambil dari Matius 18:21-19. Mari simak Renungan Harian Katolik hari ini berikut.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022,Bacaan Injil: Matius 18:21 - 19:1

Renungan

Dalam salah satu artikel penelitian dikatakan demikian. Laki-laki itu sulit mengampuni tetapi mudah melupakan.

Sedangkan perempuan itu mudah mengampuni, memaafkan, tetapi sulit melupakan. Memang tidak semuanya begitu.

Namanya saja penelitian, tentu tidak akan seratus persen semua orang seperti itu. Bisa saja kebalikannya juga. Hanya saja kecenderungan besar seperti itu. Anda boleh setuju, boleh tidak. Bagaimana dengan diriku sendiri?

Pertanyaan Petrus mungkin bisa ikut menggambarkan situasi laki-laki “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kali?” (Mat. 18:21).

Sepertinya dengan mengatakan jumlah “tujuh kali” rasanya sudah cukup namun juga berat. Berat kalau harus mengampuni sampai tujuh kali. Mungkin Petrus mengatakan dalam hati, “Kebanyakan itu, Tuhan"

Suliiiitt! Keterlaluan orang itu. Masa berbuat kesalahan yang sama, pada orang yang sama lagi. Dan harus dimaafkan? Jawaban Yesus semakin “berat’, “Sampai tujuh puluh kali tujuh kali’. Ampuuuunnn.

Bahkan, Yesus memberi contoh: orang yang berutang sepuluh ribu talenta pun dibebaskan.

Kalau satu talenta itu ada enam ribu dinar, dan Satu dinar itu sama dengan upah satu hari (kerja biasa), hitung saja utang dia berapa rupiah? Lalu, mengapa setelah utang yang sangat besar itu dihapuskan, ia masih bisa dan tega mencekik saudaranya yang “hanya” berutang seratus dinar?

Perumpamaan ini jelas menohok kita. Begitu besar kemurahan hati Bapa. Bisa juga dibaca dan direnungkan “Perumpamaan Anak yang Hilang” dalam injil Lukas 15:1-32.

Baca Juga: Berapa Jumlah Umat Katolik di Indonesia? di Tiga Provinsi Ini Paling Sedikit

Hari ini, dalam keheningan, kita bisa bertanya pada diri sendiri: bagaimana sikap pengampunanku pada orang-orang yang bersalah padaku? Apakah aku mudah memberi ampun? Kepada orang-orang se-rumah, se-komunitas, satu kantor, satu lingkungan; bahkan satu paroki, murah hatikah aku untuk memberikan maaf yang tulus?

Apa yang aku alami dan rasakan bila aku tidak mengampuni? Sebaliknya, karunia dan perasaan apa yang aku alami ketika aku dengan tulus mampu memberi pengampunan, memberikan maaf?

Dengan rendah hati semua itu aku sadari, bukan karena kekuatanku sendiri aku memberi maaf. Tetapi karena rahmat Tuhan yang aku mohon yang memampukan aku untuk mengampun Bagaimana dengan Anda? Tuhan memberkati. ***

Editor: Silvester Yunani

Sumber: IHS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x