Network
LABUAN BAJO TERKINI-Artis penuh kontroversi, Nikita Mirzani akhirnya membuka suara terkait pilihan politiknya pada pemilihan Presiden dan wakil presiden tahun 2024.
Awalnya Nikita memang sempat bingung karena tidak ada alasan untuk memilih Capress-Cawapres yang mana.
Apalagi menurut wanita yang kerap disapa Nyai ini, ketiga pasangan Capres dan Cawapres ini tergolong sama-sama gelap, sehingga membuatnya kebingungan. Namun dirinya kini mantap memilih salah satu Paslon ini dengan alasan yang sudah pasti.
Nikita Mirzani Pilih Capres-Cawapres Ini
Sempat bingung dengan pilihan politiknya pada Pilpres 2024, Nikita Mirzani akhirnya mantap memilih pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Aku pilih Pak Prabowo," kata Ibunda Lolly itu saat tengah melakukan live TikTok, dikutip Kamis (26/10/2023).
Kali ini Nikita Mirzani juga mengutarakan alasan memilih pasangan Prabowo-Gibran.Menurut Nikita, Praboho dan Gibran berhak untuk menjadi Presiden Republik Indonesia (RI).
"Kayaknya dia berhak untuk menjadi Presiden Republik Indonesia," kata Nikita.
Baca Juga: Dikritik Karena Cium Sarwendah, Betrand Peto: Jangan Peduli Orang Yang Tidak Suka dengan Kita
Menurut Nikita Mirzani, dari tiga pasangan Capres dan Cawapres, hanya pasangan Prabowo-Gibran yang berhak. Namun dirinya juga tidak menampik jika orang lain punya pilihan yang berbeda.
"Hanya dia yang berhak, menurutku ya, pilihan kan boleh beda-beda," ucapnya.
Beberapa waktu lalu yang, perempuan berusia 37 tahun itu mengaku kebingungan hendak memberikan dukungan kepada paslon yang mana.
Menurutnya, ketiga paslon yakbi Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud serta Prabowo-Gibran memiliki karater yang sama.
"Lagi bingung-bingungnya milih capres karena semua kelihatan sama aja gelap gulita," curhat Nikita Mirzani waktu itu.
Baca Juga: Perbandingan Jumlah Aset Tanah Semua Capres di Pilpres 2024, Anies Baswedan Tempati Urutan Kedua
Namun ia juga mengakui sempat memiliki harapan terhadap salah satu calon yang menurutnya punya 'sinar'. Tapi saat itu dia sendiri yang menyanggah pendapatnya tersebut.
"Ada satu sih yang mayan ada sinarnya, tapi masa kita harus memilih berdasarkan cawapresnya sih," katanya.***
