Network
Meski demikian, jika ada Partai Politik atau kelompok tertentu yang akan mengusung dirinya, dia mengaku, mengajukan syarat yang saat ini harus dipenuhi oleh otoritas sekelas partai politik, yaitu menyiapkan dan mengkader calon-calon pemimpin yang basisnya kualifikasi dan rekam jejak karya.
Menurut dia, Parpol harus mampu merekam situasi dan kebutuhan publik.Dari sana mereka bisa menyeleksi calon-calon pemimpin.
Praktisi psikologi itu berpandangan, ke depan publik akan menilai kualifikasi parpol dari calon pemimpin yang disodorkan ke publik.
"Saya bayangkan saat ini seharusnya jelang pemilu, parpol sudah nengajukan proposal ke publik dengan menawarkan tokoh-tokoh yang akan mereka ajukan sebagai calon pemimpin kalau mereka menang. Jadi jangan tunggu nanti. Tokoh yang diajukan parpol tentu harus kualifaid, diinginkan rakyat dan memiliki kompetensi dan rekam jejak di publik. Hal ini akan berdampak pada citra parpol dan membantu mereka memenangkan kursi di parlemen, "jelasnya.
Baca Juga: 8 Tokoh Muda yang Layak Diperhitungkan Jika Maju di Pilkada Manggarai Timur 2024
Dia juga menambahkan, menjadi bupati atau DPR atau apapun itukan sebenarnya bukan soal mau atau tidak saja.
"Tapi yang harus ditanyakan Mau buat apa? Kita tidak terbiasa mulai dengan diskusi gagasan e. Diskusinya masih soal geneologis, wilayah dan klaim-klaim bahwa dirinya tokoh." pungkasnya. ***
