Jaghur Stefanus, Orang Baik Yang Terlalu Cepat Pergi

- 28 April 2022, 19:01 WIB
Alfred Tuname
Alfred Tuname /Dokumen Pribadi/

 

Di awal-awal itu, gerak tubuh dan arah pikirannya masih “diotomatisasi” oleh langgam kerja seorang birokrat tulen. Padahal, biasanya dalam politik suksesi, politisi tak bertanya soal waktu, selain jumlah kehadiran massa pendukung. Dalam perjalan waktu, bapak Stef terus belajar berpolitik kampanye hingga rasa-rasanya waktu selalu terasa kurang untuk berorasi menyampakan visi dan misi ASET, saat itu. 

 

Agas Andreas, SH., M.Hum dan Drs. Jaghur Stefanus atau Paket ASET pun terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Timur. Paket kepemimpinan ini mendapat tempat di nurani masyarakat Matim. Dengan gaya delegatif Agas Andreas, birokratis Jaghur Stefanus dan demokratis Boni Hasudungan (Sekda Matim), orkestrasi kepemimpinan Matim menjadi “kaloskagathos” (Yunani, baik dan elok) untuk melewati setiap tantangan pembangunan menuju “Matim Seber”: sejahtera, berdaya dan berbudaya.    

 

Tantangan masih banyak, cita-cita “Matim-Seber” masih setengah, dan bapa Stef sudah tiada. Ternyata Tuhan lebih mencintai bapa Stef. Kecintaan warga Matim tidak bisa membendung kuasa Tuhan. Kematian itu sendiri adalah gerbang hidup abadi di surga. Kini bapak Stef telah menjadi warga kerajaan surga. 

 

Jaghur Stefanus telah setia dalam iman, perbuatan dan kasih. Ia sudah mencapai makna hidupnya sendiri: ia sudah belajar, menemukan dan kini bebas (to learn, to discover and to be free). Tinggallah kita yang mesti berjuang dan ambil legasi terbaik dari hidupnya untuk kita dan Matim tercinta. Bapak Stef, terima kasih banyak!  ***

 

Alfred Tuname
Esais

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x