Hanya saja, menurut dia, kolaborasi ini perlu diperluas dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, hingga Pemprov NTT, Pemkab Manggarai Barat dan Pemdes Warloka.
Gubernur NTT berpandangan, apabila hanya sebatas kolaborasi dua pihak, PBNU dan KKP, maka yang terjadi kemungkinan hanya bersifat tambal sulam saja.
"Kalau seperti itu, kita seperti menatap kain yang makin hari makin ditambal makin rusak dan akhirnya kita meninggalkan generasi masa depan yang rusak," ujar Viktor Bungtilu Laiskodat.
Baca Juga: Polres Manggarai Barat Belum Tahan Terduga Pelaku Penyelundupan BBM Lintas Provinsi
Ia pun siap untuk duduk bersama mendiskusikan program ini, tidak saja bagaimana mendesainnya tetapi juga anggarannya.
"Tempat ini harus didesain betul. Masyarakat misalnya harus rela rumahnya dibongkar supaya bisa ditata dengan baik, bangun lagi dengan desain baru. Kalau ada yang tidak mau, itu otak zaman dulu," tuturnya.
"Selanjutnya juga ditata, sekolah di mana, hotel dan restoran di mana, pasar di mana, dan lainnya. Kalau ini bisa, maka Warloka bisa menjadi model Kampung Nelayan Maju untuk Indonesia," tegas mantan Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI ini.
Viktor Bungtilu Laiskodat bahkan optimistis, saat NU genap berusia 100 tahun nanti, Kampung Nelayan Maju sudah dibangun di Warloka.***