Polisi Tangkap 36 PSK Jalanan di Solo

- 28 Februari 2021, 09:24 WIB
Polisi saat melakukan periksaan idetntitas para PSK jalanan di Kawasan Kelurahan Kestalan Banjarsari Solo, pada Sabtu (27/2) malam/ANTARA
Polisi saat melakukan periksaan idetntitas para PSK jalanan di Kawasan Kelurahan Kestalan Banjarsari Solo, pada Sabtu (27/2) malam/ANTARA /

LABUAN BAJO TERKINI - Sebanyak 36 orang wanita pekerja seks komersial (PSK) jalanan di wilayah Solo ditangkap aparat kepolisian, Sabtu (27/2/2021) malam.

Penangkapan itu berlangsung saat jajaran Polesta Surakarta melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat) di dua titik berbeda di itu.

Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak di Solo, menjelaskan 36 wanita PSK yang berhasil ditangkap, dilakukan pembinaan hasil operasi pekat yang dilaksanakan di wilayah Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo, pada Sabtu (27/2) malam.

"36 wanita PSK sedang diperiksa identitasnya dan akan dilakukan pembinaan di Panti Karya Wanita Laweyan Solo. Mereka mayoritas identitas dari warga luar Kota Solo, ada yang dari Sukoharjo, Semarang, dan e-KTP Madura," kata Kapolres, Minggu (28/2/2021) dilansir antaranews.

Baca Juga: GP Ansor Manggarai Barat Rawat Kebhinekaan dengan DTD

Baca Juga: Koperad Minta Bupati Manggarai Barat Bentuk Lembaga Cegah Radikalisme

Ia menjelaskan petugas pertama bergerak di wilayah Kestalan Banjarsari berhasil mengamankan sebanyak 17 orang PSK yang ada di jalanan.

Kemudian melanjutkan di wilayah terminal bus Gilingan sebanyak 19 PSK yang diamankan sehingga totalnya 36 orang.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Raih Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik IPMA 2021

Ke-36 orang PSK tersebut diamankan kemudian dibawa ke Mapolresta surakarta untuk dilakukan pemeriksaan identitas.

Selanjutnya dilakukan pembinaan untuk diserahkan ke Panti Karya Wanita Laweyan Solo.

Dijelaskan, aparat menggelar operasi pekat yang meliputi wanita prostitusi jalanan, judi, dan minuman keras yang dilakukan wilayah Solo. .

"Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan" (KRYD) dalam program "Tiada Hari Tanpa Razia" (THTR).

Hal itu kata dia, sebagai upaya dalam rangka menjaga dan memelihara Kamtibmas agar Solo tetap kondusif.

Sebab, semua tindak pidana kejahatan berawal sumber masalah dari penyakit masyarakat.

"Kami berharap Kota Solo tetap kondusif, aman, dan nyaman," pintanya.

Ia juga mengucapkan terima kasih dalam kegiatan pekat mendapat dukungan dari Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

Wali Kota Surakarta yang sedang keliling memantau Kota surakarta menyempatkan diri mampir memberi suport dalam kegiatan operasi pekat itu.

Editor: Nansianus Taris


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x