Koperad Minta Bupati Manggarai Barat Bentuk Lembaga Cegah Radikalisme

- 27 Februari 2021, 18:58 WIB
Ketua Presidium Kopearad Mabar, Itho Umar/Labuanbajo Terkini
Ketua Presidium Kopearad Mabar, Itho Umar/Labuanbajo Terkini /

LABUAN BAJO TERKINI - Komunitas Pemuda Anti Radikal Manggarai Barat (KOPEARAD Mabar) meminta Bupati Mabar, Edistasius Endi-Yulianus Weng (Edi-Weng) membentuk lembaga untuk mencegah radikalisme.

Permintaan itu disampaikan, Ketua Presidium Kopearad Mabar, Itho Umar kepada Labuanbajoterkini.com, Sabtu (27/2/2021).

Ie mengatakan, pencegahan radikalisme dan terorisme tentu menjadi perhatian pemerintah Indonesia umumnya dan Manggarai Barat khususnya.

Baca Juga: Diduga Istri Teroris, Wanita Asal Kalbar Dipulangkan ke Kampung Asal

Baca Juga: Pesan Nurdin Abdulah Kepada Para Bupati Baru Sebelum Terjaring OTT

Pencegahan itu jelas Itho Umar, merupakan upaya paling efektif untuk membendung penyebaran radikalisme dan terorisme yang masuk dengan berbagai kedok terutama ajaran agama.

"Ya kita tahu,bahwa secara geografis, wilayah Labuan Bajo letaknya sangat strategis dan sedang gencar-gencarnya dipromosikan pemerintah sebagai destinasi unggulan pariwasata, di mana akses dan mobilisasi keluar masuk masyarakat sangat tinggi dibanding dengan kota-kota lain di pulau flores," katanya.

Baca Juga: Hari Ini Gubernur NTT Lantik Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Tentu jelas Itho Umar, sebagai pintu masuk yang 'rentan' dengan paham radikal yang mengarah ke terorisme, Manggarai Barat sangat membutuhkan pemimpin yang kuat, dan mampu melakukan teroboson serta pertahanan tangguh.

Kopearad Mabar ungkap dia, menaruh harapan penuh kepada pemimpin baru. Sebab, Manggarai Barat memiliki kemajemukan agama, suku, ras dan adat istiadat dengan dinimikanya masing-masing.

"Pemimpin baru harus memiliki strategi dan kemampuan lebih untuk mengayomi berbagai elemen seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda. Selain mengayomi, pemimpin baru juga harus mampu memberikan edukasi dan informasi yang selanjutnya akan dilanjutkan para tokoh kepada umat atau masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, kesalahan pemimpin memberikan informasi dan pencerahan akan berdampak buruk sampai ke masyakarat.

Karena itu penting bagi pemimpin menjaga komunikasi yang intim baik kepada para tokoh-tokoh agama maupun kepada stakeholder lainnya di masyarakat untuk memutus mata rantai masuknya paham-paham radikal.

Kopearad Mabar meminta kepada pemimpin baru untuk membentuk badan atau instansi khusus terkait pencegahan radikalisme dan terorisme.

Hal ini mungkin terkesan mengada-ada namun kata Itho Umar, tak dapat dipungkiri bahwa pesatnya kemajuan Manggarai Barat ke depan memungkinkan hal buruk bisa terjadi khususnya radikalisme dan terorisme.

"Ini bentuk upaya pencegahan dini yang dianjurkan," katanya.

Editor: Nansianus Taris


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x