UNESCO Terjunkan Tim Khusus ke Taman Nasional Komodo, Ini Agendanya

- 7 Maret 2022, 09:21 WIB
Peneliti dari Komodo Survival Program sedang menjelaskan sarang Komodo
Peneliti dari Komodo Survival Program sedang menjelaskan sarang Komodo /Labuan Bajo Terkini/Dok. BTNK

Baca Juga: Pemprov NTT Dukung Program Konservasi Komodo dan Satwa Terancam Punah di Flores

Kegiatan RMM ini juga turut menghadirkan perwakilan dari berbagai direktorat teknis lingkup Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tim ahli Environmental Impact Assessment (EIA), tim peneliti dari Yayasan Komodo Survival Program, dan beberapa kementerian lain serta BOPLBF

Seluruh mitra yang diundang terlibat bersama dalam peninjauan lokasi dan diharapkan dapat memberikan pertimbangan teknis dari sudut pandang berbagai bidang keahlian masing-masing.

Kunjungan tim UNESCO dan IUCN ke Taman Nasional Komodo dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 6 Maret 2022. Kegiatan RMM ini diawali dengan entry meeting yang dilakukan di Jakarta secara hybrid pada tanggal 2 Maret 2022 dipimpin oleh pimpinan dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan.

Direktur Jenderal KSDAE dan para pimpinan dari berbagai Kementerian/Lembaga lain juga berkesempatan menyampaikan poin-poin penting terkait dengan pelaksanaan RMM, utamanya mengenai sistem pengelolaan Taman Nasional Komodo dan teknis penataan sarpras wisata alam di Resort Loh Buaya SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo.

Baca Juga: Ansy Lema Kritik Cara Penanganan Kebakaran di Taman Nasional Komodo

Tim berangkat dari Jakarta dan tiba di Labuan Bajo pada tanggal 3 Maret 2022. Kegiatan peninjauan lapangan pada tanggal 3 Maret 2022 diawali dengan pertemuan dengan para pemangku kepentingan kunci dan undangan di Gedung Komodo Visitor Center - Labuan Bajo. Kepala Balai Taman Nasional Komodo (Lukita Awang Nistyantara), Tim ahli EIA (Prof. Lilik Budi Prasetyo), dan peneliti dari Yayasan Komodo Survival Program (Deni Purwandana) berkesempatan mempresentasikan status konservasi dan pengelolaan Taman Nasional Komodo, hasil kajian analisis dampak lingkungan, dan tren populasi biawak komodo di Taman Nasional Komodo dihadapan tim UNESCO dan IUCN secara langsung. Informasi yang disampaikan oleh ketiga narasumber menjadi landasan bagi tim UNESCO dan IUCN untuk melakukan peninjauan lapangan di hari kunjungan setelahnya.

Seluruh tim RMM melakukan peninjauan lapangan pada tanggal 4 Maret 2022 ke kawasan Taman Nasional Komodo. Beberapa lokasi yang dikunjungi diantaranya adalah Resort Loh Buaya (Pulau Rinca), Resort Padar Selatan (Pulau Padar), dan Resort Loh Liang (Pulau Komodo). Tim UNESCO dan IUCN berkesempatan mengobservasi langsung penataan infrastruktur wisata alam yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR di Resort Loh Buaya.

Tim UNESCO dan IUCN menyatakan bahwa sebelumnya tidak memahami terminologi “Resort” yang digunakan untuk menggambarkan pos jaga para ranger. Tim UNESCO dan IUCN sebelumnya berprasangka bahwa resort yang dimaksud adalah resort mewah dari sebuah usaha pariwisata di alam, merujuk kepada tuduhan yang disampaikan oleh pihak ketiga.

Resort Loh Buaya pada faktanya merupakan pos jaga ranger yang didesain kuat agar bisa difungsikan secara berkelanjutan tidak hanya untuk aktivitas ekowisata namun juga untuk mendukung implementasi resort-based management dalam rangka pengumpulan data ilmiah melalui berbagai kegiatan monitoring yang dilakukan oleh para ranger Balai Taman Nasional komodo.

Halaman:

Editor: Silvester Yunani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x