Menurutnya, Hacker Bjorka merupakan seorang peretas yang pandai menyembunyikan jejak, sehingga sulit untuk menangkap orang di belakang identitas Bjorka ini.
Ia menilai perlu adanya kerja sama dengan negara lain untuk mengungkap sosok ini.
"Yang menjadi masalah adalah bisa nggak kita menangkap hackernya. Karena untuk menangkap hacker yang profesional itu susah sekali, " kata Pratama.
"Butuh kerja sama dengan negara-negara lain yang punya akses untuk profiling aktor-aktor yang melakukan peretasan, " sambungnya.
Sementara itu, dalam rapat kerja bersama Komisi I, Rabu lalu, Menkominfo menyebut semua serangan atas ruang digital bukan domain Kementrian Kominfo tetapi serangan siber merupakan domain dan Tupoksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). ***