Hal ini harus dilakukan dengan perencanaan dengan pengarusutamaan pengurangan risiko bencana. Sebab pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mengurangi bencana.
“Pengarusutamaan yang tangguh bencana harus ditingkatkan,” ujar Presiden Jokowi.
Lima, Kepala Negara menekankan pada pembangunan sistem edukasi kebencanan berkelanjutan di daerah rawan bencana.
Baca Juga: Yayasan Handaru Kasih Bali Cegah Penyalahgunaan NAPZA, Sasar Generasi Muda
Ia juga mengatakan, budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak dini mulai dari individu, keluarga, komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat.
“Gali berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat. Latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana. Lakukan latihan, simulasi setiap saat, jangan tunggu sampai bencana terjadi,” tegasnya.
Di akhir arahan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa agenda Indonesia tangguh bencana harus dilakukan semua pihak.
Ia pun mengajak para pemangku kepentinga untuk merangkul kekuatan dan potensi di masyarakat guna mewujudkan masyarakat tangguh bencana.***