GPDRR Jadi Ajang Memperkenalkan Pariwisata Indonesia

- 30 Januari 2022, 19:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto, saat meninjau Taman Budaya GWK.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto, saat meninjau Taman Budaya GWK. /Labuan Bajo Terkini/HO-BNPB

LABUAN BAJO TERKINI - Pertemuan internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 akan berlangsung di Provinsi Bali, 23-28 Mei 2022.

Pertemuan yang dihadiri delegasi dari 193 negara dengan jumlah peserta antara 4.000 - 5000 orang ini diharapkan akan menjadi ajang memperkenalkan pariwisata Indonesia.

"Ini merupakan bagian dari program pendukung kegiatan GPDRR yang dimotori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, melalui siaran pers di Jakarta, Minggu 30 Januari 2022.

"Akan ada kegiatan pendukung yang sifatnya ekshibisi budaya," imbuhnya.

Baca Juga: Erick Thohir Tekankan TJSL BUMN Fokus ke Tiga Sektor Ini

Ia menjelaskan, selain mempersiapkan kedatangan para delegasi dari 193 negara, pemerintah juga menyiapkan kegiatan pendukung yakni berkunjung ke objek pariwisata dan kebudayaan, yakni Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan Pura Luhur Uluwatu.

Menurut Muhadjir Effendy, kemegahan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang merupakan karya seniman Nyoman Nuarta dan keindahan Pura Luhur Uluwatu, akan menunjukkan citra besar Indonesia di kancah internasional.

"Dan di sini tentu saja akan disajikan berbagai macam aktivitas budaya yang sudah terkenal di kancah internasional seperti Tari Kecak," papar Muhadjir Effendy, yang juga memuji kemegahan Taman Budaya GWK.

Baca Juga: Guru Hukum Siswa Makan Sampah Plastik di Buton, KPAI: Itu Tidak Mendidik

"Ini sangat menakjubkan. Suatu karya anak bangsa yang memberikan semacam penanda betapa adiluhung budaya khususnya yang berkembang di Bali ini. Ini saya kira suatu karya yang paling monumental dalam sejarah Indonesia kontemporer," ucapnya.

Halaman:

Editor: Marianus Susanto Edison

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x